Manaberita.com – DIARE merupakan gangguan pencernaan atau gangguan kesehatan yang paling rentan terjadi pada bayi dan anak-anak.
Untuk mengatasi hal tersebut tentunya diperlukan obat, ada berbagai jenis obat yang dapat dipilih untuk mengatasi hal ini.
Dikutip dari halodoc, Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bahwa saat anak terserang diare, hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengusahakan agar anak tidak dehidrasi.
Jadi, ibu harus memastikan bahwa tubuh anak tetap terhidrasi dengan memenuhi asupan cairannya, bahkan memberikan lebih banyak minum.
Memang benar, banyak sekali obat diare anak yang bisa ibu dapatkan di apotek. Namun, Kementerian Kesehatan ternyata tidak menganjurkan orangtua untuk memberikan obat diare generik pada anak karena dapat memicu munculnya efek samping yang membahayakan.
Tak hanya itu, obat diare dalam bentuk generik juga disebutkan tidak bisa mencegah risiko dehidrasi ketika anak mengalami diare, tak pula membantu memperbaiki kondisi gizi Si Kecil.
Jadi, alangkah lebih baik jika ibu bertanya terlebih dahulu pada dokter atau membawa anak ke rumah sakit saat diare.
Umumnya, dokter hanya akan merekomendasikan beberapa pilihan obat diare anak, berikut di antaranya:
- Oralit
Obat yang sering dipakai untuk pertolongan pertama untuk mengatasi dan mencegah dehidrasi pada anak yang mengalami diare adalah oralit. Ini karena ada beragam senyawa yang terkandung dalam oralit, di antaranya:
- Kalium klorida atau CaCl2.
- Natrium bikarbonat.
- Natrium klorida atau NaCl.
- Glukosa anhidrat.
Kombinasi dari semua mineral tadi diyakini bisa mengembalikan cairan tubuh dan kadar elektrolit anak yang menghilang karena diare selama 8 sampai 12 jam setelah dikonsumsi. Ibu bisa membuat sendiri oralit atau membelinya langsung dalam bentuk serbuk, larutkan dengan air matang. Namun, ada pula jenis oralit yang bisa langsung dikonsumsi.
Sementara itu, dosis oralit yang dianjurkan bagi anak, yaitu:
- Usia kurang dari 2 tahun: sebanyak 15 mililiter per kilogram berat badan atau satu kali sehari guna mencegah terjadinya dehidrasi.
- Usia antara 2 hingga 10 tahun: sebanyak 50 mililiter per kilogram berat badan sebanyak 120 sampai 240 mililiter setelah buang air besar atau 4 sampai 6 jam pertama. Kemudian, lanjutkan sebanyak 100 mililiter per kilogram berat badan 18 sampai 24 jam setelahnya untuk membantu mencegah terjadinya dehidrasi.
- Sementara itu, untuk bayi, berikan sebanyak 60 sampai 120 mililiter oralit setelah buang air besar dan terus berikan ASI atau susu formula.
Sebaiknya, ibu tidak memberikan larutan oralit sebagai obat diare anak satu-satunya saat diare selama 6 jam pertama. Kombinasikan dengan memberikan ASI, susu formula, air mineral, atau makanan berkuah dengan kalori cukup untuk membantu mengembalikan energi Si Kecil.
- Zinc
Obat diare anak selanjutnya yang direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan adalah zinc atau seng. Sebuah studi yang dipublikasikan oleh jurnal Indian Journal of Pharmacology mengatakan bahwa suplemen ini bisa membantu meringankan gejala diare sekaligus membantu pemulihan Si Kecil.
Studi tersebut menunjukkan bahwa memberikan suplemen zinc yang diikuti dengan oralit bisa mengurangi durasi diare pada anak. Tak hanya itu, UNICEF dan WHO juga menyarankan pada orangtua untuk memberikan suplemen zinc pada anak sebanyak 20 miligram selama 10 sampai 14 hari untuk mengobati diare selama 10-14 hari.
Sementara untuk anak yang berusia kurang dari 6 bulan, ibu bisa memberikan suplemen zinc setiap hari sebanyak 10 miligram selama Si Kecil diare. Selain itu, memberikan suplemen zinc turut membantu mencegah diare pada anak kambuh hingga dua atau tiga bulan mendatang.
- Probiotik
Lalu, berikan probiotik yang bisa membantu mengembalikan keberadaan bakteri baik dalam usus yang bisa jadi sudah habis karena kalah oleh bakteri penyebab diare. Adanya bakteri baik ini tentu sangat membantu imunitas tubuh untuk mengusir bakteri jahat yang berada di dalam usus yang menjadi penyebab infeksi.
Tak hanya itu, memberikan probiotik juga diyakini dapat membantu meningkatkan imunitas tubuh anak yang mengalami diare. Ibu bisa memberikan probiotik untuk Si Kecil dalam banyak bentuk, bisa dari sirup, bubuk, atau kapsul. Namun, jumlah probiotik dalam setiap bentuk mungkin berbeda. Jadi tentunya ibu perlu menanyakan pada dokter terlebih dahulu sebelum memberikannya pada sang buah hati.
Selain suplemen, ibu juga dapat memberikan probiotik dalam makanan maupun minuman yang sudah melalui proses fermentasi. Salah satunya adalah yoghurt. Bagi anak yang sudah berusia satu tahun ke atas, berikan sekitar 60 sampai 180 mililiter yoghurt sehari dua kali. Sementara pemberian yoghurt untuk anak yang masih belum satu tahun, tanyakan kembali pada dokter.
- Penurun Panas
Ketika anak terserang diare, biasanya kram dan nyeri pada perut menjadi gejala pertama yang dirasakan oleh Si Kecil. Selanjutnya, gejala berikutnya adalah demam. Jadi, saat anak mengalami kenaikan suhu tubuh, ibu bisa memberikan obat untuk membantu meredakan demam. Sekali lagi, pastikan juga ibu memenuhi asupan cairan harian tubuh Si Kecil agar selalu terhidrasi.
Itu dia beberapa obat diare anak yang direkomendasikan kepada orangtua yang aman tanpa harus menggunakan obat generik. Selalu pantau kondisi Si Kecil, jika kondisi tidak membaik, segera bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lanjutan.
[rik]