Beginilah Sifat Asli Sopir Truk Kecelakaan Maut Balikpapan, Buat Warganet Simpati

Manaberita.com – SESUDAH kejadian kecelakan maut di  lampu merah Muara Rampak,Balikpapan Jumat Kemarin sosok sopir truk menjadi sorotan publik. Belakangan ini banyak pihak yang membongkar mengenai sifat asi yang dimiliki sang supir yang menyebabkan kecelakan maut itu terjadi.

Insiden itu yang memakan banyak korban 4 orang meninggal, 1 orang kritis dan puluhan orang lainnya mengalami luka-luka.

Dikutip dari suarabogor.id, Sosok sang supir yang menjadi sorotan warganet merupakan orang yang baik. Bukan menghujat sang sopir yang mengendarai truk tersebut hingga terjadi kecelakaan, Warganet justru beramai-ramai membuka kebaikan sang sopir.

Netizen membela sopir itu yang dinilai mempunyai sifat yang baik dan diduga tidak ada niatan untuk sengaja menyebabkan kecelakaan tersebut.

Baca Juga:
Mobilnya Tak Sengaja Tersenggol Ban Motor Anak SMP, Wanita ini Minta Ganti Uang Sebesar 1,5 Juta!

Kumpulan pernyataan netizen tentang sifat sopir truk kemudian diunggah akun TikTok @panggilajaarifin. Dikutip dari Suara.com, terdapat beberapa fakta penting soal profil sang sopir yang diungkap oleh warganet.

Ustadz Ali (supir) Guru ngaji di Tanjungpura Balikpapan, di bawah kantor c***. beliau orang baik, ini musibah afwan,” tulis seorang warganet yang sepertinya menceritakan hal tersebut melalui WhatsApp.

Tak hanya itu, pengakuan warganet yang tampaknya diceritakan melalui akun Facebook. Ia bahkan bersumpah bahwa sosok sopir yang terlibat dalam kecelakaan maut ini adalah orang baik.

Baca Juga:
Kabar Terbaru Kasus Prajurit TNI Tabrak Lari Pasutri Lansia di Bekasi

“Bahwa sopir tronton di tragedi rapak pagi ini adalah orang baik, pribadinya sangat sabar dan jarang sekali berbicara. Selalu tersenyum jika berpapasan dengan siapapun,” ungkap warganet.

“Beliau ketua RT dikampung mami saya di PRAPATAN, kebetulan beliau dan istrinya adalah guru ngaji saya sewaktu saya kecil dulu di langgar NURUL HAQ,” imbuhnya.

Karenanya, ia mengimbau warganet tidak terpancing emosi dan mengambil kesimpulan, serta jauh lebih baik untuk fokus mendoakan para korban yang telah berpulang atau sedang dalam perawatan. [rik]

Komentar

Terbaru