Manaberita.com – Menurut Wikipedia jejak karir polotik Presiden Rusia Vladimir Putin sangat berpengaruh. Hal tersebut dibuktikan dengan menjadi tokoh yang berpengaruh. Diantaranya menjadi Tokoh Tahun Ini oleh Majalah Time pada 2007. Menduduki peringkat #1 dalam Daftar Tokoh Paling Berpengaruh menurut Majalah Time pada 2015. Menempati urutan #1 pada Daftar Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia menurut Forbes tahun 2013, 2014, dan 2015.
Pelaksana Jabatan Presiden 1999–2000
Pada 31 Desember 1999, Yeltsin secara tiba-tiba mengundurkan diri dan, berdasarkan pada Konstitusi Rusia, Putin menjadi Pelaksana Jabatan Presiden Federasi Rusia. Pada masa jabatannya tersebut, Putin melakukan kunjungan terjadwal sebelumnya kepada pasukan Rusia di Chechnya.
Dekret Presidensial pertama yang Putin tandatangani, pada 31 Desember 1999, diberi judul “Atas jaminan untuk mantan presiden Federasi Rusia dan para anggota keluarganya”. Derkit tersebut menyatakan bahwa “tuduhan korupsi terhadap Presiden yang baru mengundurkan diri tersebut dan kerabat-kerabatnya” tidak digubris. Kasus tersebut utamanya menyoroti kasus suap Mabetex dimana keluarga Yeltsin terlibat. Pada 30 Agustus 2000, sebuah penyelidikan kejahatan (nomorr 18/238278-95) diturunkan dimana Putin sendiri menjadi salah satu terdakwa karena merupakan anggota pemerintah kota Saint Petersburg.
Pada 30 Desember, kasus lainnya terhadap jaksa agung diturunkan “karena kurangnya bukti”, di samping ribuan dokumen yang diserahkan oleh jaksa Swiss. Kemudian, pada 12 Februari 2001, Putin menandatangani sebuah hukum federal yang sama yang menggantikan dekret 1999. Kasus tuduhan kursi Putin dalam ekspor metal dari tahun 1992 dibuka kembali oleh Marina Salye, namun ia dibungkam dan dipaksa meninggalkan St Petersburg.
Meskipun para pesaingnya bersiap untuk sebuah pemilihan pada Juni 2000, pengunduran diri Yeltsin membuat Pemilihan presiden diadakan selama bulan, pada 26 Maret 2000; Putin memenangkan putaran pertama dengan 53% suara.
Masa Jabatan Presiden Pertama 2000–2004
Pelantikan Presiden Vladimir Putin diadakan pada 7 Mei 2000. Putin dilantik Menteri Keuangan, Mikhail Kasyanov, sebagai Perdana Menteri.
Ketenaran besar Putin pertama datang pada Agustus 2000, saat ia mengkritik kesalahan penanganan bencana submarinir Kursk. Kritikan tersebut sebagian besar karena peristiwa tersebut terjadi beberapa hari sebelum Putin kembali dari liburan, dan beberapa waktu sebelum ia mengunjungi TKP.
Antara 2000 dan 2004, Putin berencana melakukan rekonstruksi terhadap penurunan kondisi yang terdiri di negara tersebut, memenangkan perjuangan kekuatan dengan oligarki Rusia, memberikan ‘tawaran terbesar’ terhadap negara tersebut. Tawaran tersebut memberikan oligarki untuk mengutamakan sebagian besar kekuasaan mereka, dalam bertukar dukungan khusus mereka untuk – dan bersekutu dengan – pemerintahan Putin. Sebuah kelompok pengusaha baru dibentuk, yang terdiri dari Gennady Timchenko, Vladimir Yakunin, Yury Kovalchuk, Sergey Chemezov, dengan hubungan pribadi yang dekat dengan Putin.
Beberapa bulan sebelum pemilihan, Putin merangkai kabinet Perdana Menteri Kasyanov, dan menunjuk Mikhail Fradkov untuk mengisi tempatnya. Sergey Ivanov menjadi warga sipil pertama di Rusia yang dilantik pada jabatan Menteri Pertahanan.
Pada 2003, sebuah referendum diadakan di Chechnya, mengadopsi sebuah konstitusi baru yang menyatakan bahwa Republik Chechnya merupakan sebuah bagian dari Rusia; selain itu, wilayah tersebut diangkat sebagai otonomi. Chechnya secara bertahap distabilisasi dengan penyelenggaraan pemilihan parlemen dan pembentukan pemerintahan regional.
Sepanjang perang, Russia dihadapkan oleh serangan gerakan pemberontak Chechen; namun, serangan kecil yang dilakukan oleh para pemberontak masih terjadi di seluruh utara Kaukasus.
Masa Jabatan Presiden Kedua 2004–2008
Pada 14 Maret 2004, Putin terpilih menjadi presiden untuk masa jabatan kedua, dengan meraih 71% suara. Krisis sandera sekolah Beslan terjadi pada September 2004, dimana ratusan orang tewas. Beberapa pers Rusia dan media internasional memperingatkan bahwa kematian 130 sandera dalam operasi penyelamatan pasukan khusus pada krisis sandera teater Moskwa 2002 dapat merusak ketenaran Putin. Namun, tak lama setelah pengepungan berakhir, presiden Rusia mendapatkan rekor peringkat kekaguman masyarakat – 83% orang Rusia menyatakan rasa kagum dengan Putin dan penanganannya terhadap pengepungan tersebut.
Pada 2005, Proyek Prioritas Nasional diluncurkan untuk mempengaruhi perawatan kesehatan, pendidikan, perumahan dan pertanian di Rusia.
Pada 7 Oktober 2006, Anna Politkovskaya, seorang jurnalis yang menyoroti korupsi dalam Angkatan Darat Rusia dan dampaknya di Chechnya, ditembak di kamar apartemennya, pada hari ulang tahun Putin. Kematian Politkovskaya mendatangkan kritikan internasional, dengan menuduh Putin gagal melindungi media independen baru di negara tersebut. Putin sendiri berkata bahwa kematiannya menyebabkan pemerintah lebih bermasalah ketimbang tulisan-tulisannya.
Pada 2007, “Pawai-Pawai Pembangkang” dilakukan oleh kelompok oposisi Rusia Lain, yang dipimpin oleh mantan juara catur Garry Kasparov dan pemimpin Bolshevis nasional Eduard Limonov. Setelah peringatan sebelumnya, unjuk rasa di beberapa kota Rusia disambut oleh penindakan polisi, yang meliputi membatasi gerak para pengunjuk rasa dan penangkapan sekitar 150 orang yang berupaya untuk melewati garis polisi.
Pada 12 September 2007, Putin membubarkan pemerintahan atas permintaan Perdana Menteri Mikhail Fradkov. Fradkov menyatakan bahwa tindakan tersebut dilakukan untuk memberikan Presiden “tangan bebas” dalam menjalankan pemilihan parlementer. Viktor Zubkov dilantik menjadi perdana menteri yang baru.
Pada Desember 2007, Rusia Bersatu memenangkan 64.24% suara populer dalam langkah mereka menuju Duma Negara menurut hasil preliminer pemilihan. Rusia Bersatu menang pada pemilihan Desember 2007 dipandang oleh beberapa orang sebagai sebuah pertanda dukungan yang kuat dari pemimpin Rusia pada waktu itu dan kebijakan-kebijakannya.
Masa Jabatan Presiden Ketiga (2012–2018)
Pada 4 Maret 2012, Putin memenangkan pemilihan presiden Rusia 2012 dalam putaran pertama, dengan 63.6% suara, meskipun tersebar tuduhan penggelembungan jumlah suara, Kelompok oposisi menuduh Putin dan partai Rusia Bersatu melakukan kecurangan. Meskipun upaya untuk transparensi pemilihan dipublikasikan, termasuk penggunaan webcam di tempat-tempat pemungutan suara, jumlah suaranya dikritik oleh oposisi Rusia dan oleh para pengamat internasional dari Organisasi Keamanan dan Kerja Sama Eropa karena prosudernya yang tak biasa.
Unjuk rasa anti-Putin diadakan pada dan secara langsung setelah kampanye presiden. Unjuk rasa paling terkenal adalah penampilan Pussy Riot pada 21 Februari, yang kemudian diadili. Sekitar 8,000–20,000 pengunjuk rasa berkumpul di Moskwa pada 6 Mei, dimana delapan puluh orang luka-luka dalam pertikaian dengan polisi, dan 450 orang ditangkap, dengan 120 orang lainnya ditangkap pada keesokan harinya. Sebuah protes balasan dari para pendukung Putin terjadi pada sebuah perkumpulan dari sekitar 130,000 pendukung di Stadion Luzhniki, stadion terbesar di Rusia. Beberapa hadirin berkata bahwa mereka dibayar untuk datang, dipaksa datang oleh karyawan mereka, atau mengira bahwa acara tersebut adalah sebuah festival rakyat. Acara tersebut dianggap menjadi dukungan Putin terbesar sampai saat ini.
Masa Jabatan Presiden Keempat (2018-Sekarang)
Putin memenangkan pemilihan presiden 2018 dengan lebih dari 76% suara. Masa jabatan keempatnya dimulai pada 7 Mei 2018, yang akan berlangsung hingga 2024. Pada hari yang sama, Putin mengundang Dmitry Medvedev untuk membentuk pemerintahan baru. Pada 15 Mei 2018, Putin ikut serta dalam pembukaan gerakan di sepanjang ruas jalan raya jembatan Krimea. Pada 18 Mei 2018, Putin menandatangani dekrit tentang komposisi Pemerintahan baru. Pada 25 Mei 2018, Putin mengumumkan bahwa ia tidak akan mencalonkan diri sebagai presiden pada 2024, membenarkan hal ini sesuai dengan Konstitusi Rusia. Pada 14 Juni 2018, Putin membuka Piala Dunia FIFA ke-21, yang berlangsung di Rusia untuk pertama kalinya.
Pada 15 Januari 2020, Dmitry Medvedev dan seluruh pemerintahannya mengundurkan diri setelah Pidato Vladimir Putin kepada Majelis Federal. Putin menyarankan amandemen konstitusi besar yang dapat memperluas kekuasaan politiknya setelah menjadi presiden.[127][128] Pada saat yang sama, atas nama Putin, ia terus menggunakan kekuasaannya hingga terbentuknya pemerintahan baru. Presiden menyarankan agar Medvedev mengambil alih jabatan Wakil Ketua Dewan Keamanan yang baru dibentuk.
Pada hari yang sama, Putin menominasikan Mikhail Mishustin, kepala Layanan Pajak Federal negara itu untuk jabatan Perdana Menteri. Keesokan harinya, ia dikukuhkan oleh Duma Negara untuk jabatan tersebut dan diangkat sebagai Perdana Menteri dengan keputusan Putin. Ini adalah pertama kalinya seorang PM dikukuhkan tanpa ada suara yang menentang. Pada 21 Januari 2020, Mishustin memberikan kepada Vladimir Putin rancangan struktur Kabinetnya. Pada hari yang sama, Presiden menandatangani keputusan tentang susunan Kabinet dan mengangkat nama-nama calon menteri.