Profil Presiden Rusia : Vladímir Vladímirovich Pútin

Manaberita.com -Vladímir Vladímirovich Pútin yang lebih dikenal dengan Vladimir Putin adalah seorang politikus Rusia, dan merupakan Presiden Rusia saat ini. Ia merupakan presiden dengan masa jabatan terlama kedua di Eropa setelah Alexander Lukashenko yang merupakan Presiden Belarus.

Putin lahir pada 7 Oktober 1952, di Leningrad, Republik Sosialis Federatif Soviet RusiaUni Soviet (sekarang Saint PetersburgFederasi Rusia). Orangtua Putin adalah Vladimir Spiridonovich Putin (1911–1999) dan Maria Ivanovna Putina (née Shelomova; 1911–1998). 

Ibu Putin adalah buruh pabrik, dan ayahnya adalah seorang konskrip dalam Angkatan Laut Soviet, bertugas dalam armada submarinir pada awal 1930-an. Pada awal Perang Dunia II, ayah Putin bertugas dalam batalion penghancur NKVD.

Pada 1 September 1960, Putin masuk Sekolah No. 193 di Gang Baskov. Pada usia 12 tahun, Putin mulai mempraktikan sambo dan judo. Putin bercita-cita menjadi karakter perwira intelijensi. Putin belajar bahasa Jerman di SMA Saint Petersburg 281, dan dapat berbicara dalam bahasa Jerman. Dilanjutkan dengan belajar hukum di Universitas Negeri Saint Petersburg pada 1970, dan lulus pada 1975.

Putin telah menjadi Presiden Rusia sejak 7 Mei 2012. Putin sebelumnya menjadi Perdana Menteri dari 1999 sampai 2000, Presiden dari 2000 sampai 2008, dan kembali menjadi Perdana Menteri dari 2008 sampai 2012. Pada masa jabatan keduanya sebagai Perdana Menteri, ia menjadi Ketua Partai Rusia Bersatu, sebuah partai pemerintah.

Baca Juga:
Pemberontak Chad Ditoleransi Oleh Mesir Menjelang Dialog N’djamena

Putin menjadi pejabat intelijensi asing KGB selama 16 tahun, naik pangkat menjadi Letnan Kolonel sebelum pensiun pada 1991 untuk masuk politik di kampung halamannya Saint Petersburg. Ia berpindah ke Moskwa pada 1996 dan bergabung dengan pemerintahan Presiden Boris Yeltsin, dengan cepat meraih berbagai jabatan dan menjadi Pelaksana Jabatan pada 31 Desember 1999, saat Yeltsin mengundurkan diri. Putin memenangkan pemilihan presiden 2000 dengan perolehan suara sejumlah 52% sampai 30%, mengalahkan lawannya dari Partai KomunisGennady Zyuganov. Ia terpilih kembali menjadi Presiden pada 2004 dengan perolehan suara sejumlah 72%.

Karena secara konstitusional memandatkan batas-batas masa jabatan, Putin tidak maju untuk masa jabatan presiden berturut-turut pada 2008. Pemilihan presiden 2008 dimenangkan oleh Dmitry Medvedev, yang melantik Putin menjadi Perdana Menteri, menilai sebuah periode yang disebut “tandemokrasi”. Pada September 2011, setelah masa jabatan presiden berlangsung dari empat sampai enam tahun, Putin mengumumkan bahwa ia akan siap untuk masa jabatannya sebagai presiden. Ia memenangkan pemilihan presiden Maret 2012 dengan 64% suara, sebuah hasil yang sesuai dengan jajak pendapat pra-pemilihan.

Pada masa jabatan kepresidenan pertama Putin, ekonomi Rusia bertumbuh selama delapan tahun, dan GDP yang diukur dalam kemampuan berbelanja meningkat 72%. Pertumbuhan tersebut merupakan sebuah hasil dari bom komoditas 2000-anpeningkatan harga-harga minyak, dan dikeluarkannya kebijakan ekonomi dan fiskal. Ekonomi mulai mengalami kesulitan dengan kedatangan krisis ekonomi dunia 2008-2009, yang menurunkan harga-harga minyak, oil prices, sanksi-sanksi negara-negara Barat yang diberikan pada permulaan 2014 setelah aneksasi Krimea oleh Rusia, dan intervensi militer di Ukraina Timur dengan GDP turun 3.7% pada 2015.

Baca Juga:
Presiden Montenegro Membubarkan Parlemen Menjelang Pemilu

Putin mendapatkan tingkat persetujuan domestik dan asing yang sangat tinggi sepanjang kariernya. Pada 2007, ia diangkat menjadi Tokoh Tahun Ini oleh Majalah Time. Pada 2015, ia ditempatkan pada urutan #1 dalam Daftar Tokoh Paling Berpengaruh menurut Majalah Time. Pada 2013, 2014, dan 2015, ia menempati urutan #1 pada Daftar Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia menurut Forbes.

Sumber: Wikipedia

[Bil]

Komentar

Terbaru