Manaberita.com – SEORANG guru di Purbalingga berinisial AS (32), tega memperkosa tujuh orang muridnya sendiri dan parahnya lagi aksi bejat pelaku ternyata sudah dilakukan sejak bertahun-tahun yang lalu.
Berikut ini sejumlah fakta yang terungkap dari kasus tersebut yang dikutip dari detikjateng:
- Pelaku Ancam Beri Nilai Jelek ke Korban
Kapolres Purbalingga AKBP Era Jhony Kurniawan mengungkap kasus ini terungkap setelah ada laporan masyarakat. Pelaku berinisial AS (23) yang merupakan guru di salah satu sekolah negeri di Karangmoncol memperkosa 7 orang muridnya yang masih di bawah umur.
Pelaku mengancam para korban akan memberi nilai jelek jika tak mau menuruti perintahnya.
- Beraksi sejak 2013
Menurutnya, perbuatan itu dilakukan terhadap para korban pada kurun 2013-2021. Para korban umumnya sempat bungkam lantaran takut dengan ancaman tersangka.
- Pelaku Simpan Ribuan Video Porno
Era juga mengungkap AS menyimpan ribuan video kartun porno. Video-video ini diperlihatkan kepada korban sebelum melancarkan aksi bejatnya.
“Tersangka menyimpan koleksi lebih dari 4 ribu video kartun dewasa yang diperlihatkan kepada korban sebelum beraksi. Kami juga telah mengkonfirmasi kepada para korban yang sebagian saat ini telah lulus sekolah,” urai Era.
- Pelaku Rekam Aksinya Pakai Laptop Sekolah
Aksi cabul AS direkam dengan laptop yang merupakan inventaris sekolah. Video rekaman itu digunakan sebagai senjata untuk mengancam agar korban bersedia mengulangi tindakan tidak terpuji itu.
“Selain ancaman nilai jelek, ada juga korban yang diajak melakukan persetubuhan lebih dari satu kali dengan modus apabila tidak mau lagi, video korban saat bersetubuh dengan tersangka akan disebarluaskan,” ungkap Era.
- Dilakukan di Lingkungan Sekolah
Era menjelaskan aksi perkosaan itu dilakukan tersangka di kompleks sekolah. Dari kronologi kejadian, AS yang merupakan guru mata pelajaran musik tersebut melakukan sejumlah tipu muslihat dengan meminta murid-murid yang menjadi target untuk masuk ke dalam ruang kelas musik, kemudian menguncinya.
“Setelah di dalam ruangan dia mengajak ngobrol murid dan memeluk dari belakang. Saat korban berteriak dia membungkam mulut lalu menunjukkan video dewasa dan mulai membuka pakaian korban dan memegangi tangannya agar korban tidak berdaya,” ungkapnya.
(Rik)