MANAberita.com – WALI Kota Depok Mohammad Idris buka suara terkait robohnya tower base transceiver station (BTS) atau menara telekomunikasi yang menimpa kontrakan di Jalan Masjid Lio, Pancoran Mas. Dia menyoroti mengenai pengurusan izin dan pengawasan.
“Secara umum saya sudah komunikasi dengan provinsi bahwa izin telekomunikasi diberikan kewenangan walaupun tidak sepenuhnya kepada pemerintah daerah,” papar Mohammad Idris di Balai Kota Depok, Selasa (22/3/2022).
Hal tersebut masih menjadi evaluasi Pemkot Depok. Pasalnya, perizinan pemasangan tower hingga kabel ada di pihak Pemprov. Namun, lanjut dia, pemasangan jadi masalah karena kurangnya perawatan.
“Ini yang jadi masalah kabel-kabel seliweran nggak jelas apalagi di kampung-kampung, ternyata memang mereka sudah mengantongi izin. Provinsi ngasih izin begitu saja tanpa mengawasi di lapangan. Ini menjadi masalah termasuk tower,” bebernya.
Ia meminta perizinan diberikan ke Pemkot Depok supaya dipermudah untuk dilakukan tindak lanjut. Entah dari segi pengawasan, pemberian rekomendasi hingga keterkaitan dengan masalah infrastruktur di Kota Depok.
“Kami minta agar diberikan kewenangan atau rekomendasi, tetap perizinan yang mengesahkan Gubernur. Tapi kami meminta diberi kewenangan, masalah infrastruktur, masalah rekomendasinya dari Dinas PUPR misalnya,” sambungnya.
Idris menyebut sudah menyampaikan secara lisan masukkan tersebut dan bakal bersurat ke gubernur.
“Saya juga sudah menyampaikan secara lisan, dan nanti saya akan bersurat kepada gubernur,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Tower BTS atau menara telekomunikasi milik Telkomsel di Jalan Masjid Lio, Pancoran Mas, Depok, roboh. Dua unit rumah kontrakan milik warga porak-poranda.
Di lokasi pukul 16.30 WIB, Senin (21/3), bagian rumah kontrakan kedua dari ujung mengalami rusak pada bagian asbes. Puing atap jatuh hingga menutupi lantai rumah di bagian tengah.
Garis polisi mulai dipasangkan untuk mensterilkan lokasi kejadian. Salah satu warga di lokasi, Tina (39), mengaku mendengar suara menggelegar saat tower roboh. Menurutnya, saat itu cuaca dalam keadaan normal.
“Kejadian jam 13.00 WIB seperti bunyi petir tiba-tiba saja langsung tumbang. Nggak ada angin nggak ada apa. (Yang jatuh) tower Telkomsel,” papar Tina di lokasi kepada wartawan, Senin (21/3).
Telkomsel Bakal Tanggung Ganti Rugi
General Manager Network Service Assurance Outer Jabotabek, Novriandi mengatakan pihaknya turut prihatin atas musibah yang terjadi. Dia mengatakan insiden itu tidak akan menurunkan kualitas layanan di wilayah tersebut.
Telkomsel mendukung upaya pemulihan di lokasi. Proses ganti rugi dengan pihak terdampak sedang dilakukan. Mereka juga bertanggung jawab untuk merapikan rumah warga kembali seperti sebelumnya.
“Telkomsel akan terus memantau perkembangan terkini kondisi wilayah dan masyarakat terdampak rubuhnya BTS mini tersebut, serta siap berkooordinasi dan mendukung semua pihak terkait, untuk membantu percepatan pemulihan dampak musibah,” ujar Novriandi.
[sas]