Berujung Ditangkap Polisi, Ini Postingan Arif Ferdini soal Ade Armando

  • Rabu, 13 April 2022 - 21:29 WIB
  • Nasional

Manaberita.com – SEORANG pria bernama Arif Ferdini ditangkap oleh polisi terkait kasus persekusi dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando.

Arif Ferdini ditangkap karena dinilai menyebarkan hoax dan memprovokasi massa. Hal tersebut dikatakan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan

“Di samping enam pelaku utama pemukulan dan pengeroyokan ada juga satu pelaku lain yang di luar dari enam ini telah ditangkap atas nama Arif Ferdini. Kita tangkap di Jakarta. Ini yang kalau terlihat di video yang beredar di media sosial yang bersangkutan ini melakukan provokasi,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (13/4/2022).

Dilansir dari detikcom, Zulpan mengatakan pelaku Arif Ferdini melakukan provokasi lewat sebuah video yang disebar di media sosial. Dalam video itu dia menyebut Ade Armando telah meninggal dikeroyok massa.

Baca Juga:
Tips Menghindari Mata Rusak Hingga Menyebabkan Pemakaian Kacamata

Selain itu, Arif juga dianggap melakukan provokasi dengan mengajak massa untuk berbondong-bondong ke Jakarta dengan dalih terkena tembakan gas air mata oleh polisi.

“Yang bersangkutan ini melakukan provokasi di antaranya mengeluarkan kata-kata Ade Armando sudah mati dan semua turun semua yang ada di Jakarta,” beber Zulpan.

Berikut postingan Arif Ferdini soal Ade Armando:

Ade Armando dah mati, dikeroyok sama massa. Sekarang kita ditembakin sama polisi. Turun semua…turun semua yang di Jakarta,” kata Arif disambut teriakan ‘Allahu Akbar’.

Baca Juga:
Sangka Mainan, Bocah 4 Tahun Tembak Wajah Ibunya yang Hamil 8 Bulan

3 Tersangka Pengeroyok

Kasus pengeroyokan kepada Ade Armando kini terus diusut kepolisian. Enam orang tersangka telah teridentifikasi.

Ketiga orang yang telah ditangkap bernama Dhia Ul Haq, Komarudin, Muhammad Bagja. Sementara tiga pelaku lainnya bernama Ade Purnama, Abdul Latip, dan Abdul Manaf kini masih dalam pengejaran polisi.

Dalam pemeriksaan di kepolisian, para tersangka mengungkapkan motif mengeroyok Ade Armando. Zulpan mengatakan tersangka Komarudin melakukan pemukulan kepada Ade Armando karena terprovokasi situasi massa di TKP saat itu.

Baca Juga:
Masyarakat Mozambik Mendesak Untuk Menyelidiki Penggunaan Gas Air Mata Polisi di Pemakaman Rapper

“Komarudin melakukan pemukulan karena terprovokasi dengan situasi di TKP,” kata Zulpan.

Sedangkan tersangka Muhammd Bagja mengaku mengeroyok karena kesal dengan aktivitas Ade Armando di media sosial.

“Adapun Muhammad Bagja sampaikan dalam pemeriksaan kesal dengan apa yang selama ini disuarakan korban dalam media sosial,” imbuh Zulpan.

(Rik)

Komentar

Terbaru