Manaberita.com – MUHADJIR Effendy, selaku Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) membahas perihal perundungan yang dialami oleh anak-anak di Indonesia.
Muhadjir mengatakan jika sebanyak 45 persen anak di Indonesia menjadi korban perundungan di dunia digital atau maya (cyber bullying) sepanjang 2020.
“Kemudian isu yang ketiga adalah kekerasan berbasis gender, perundungan berbasis cyber, pekerja anak, dan resiko terpengaruh oleh paham-paham radikal yang berbahaya,” kata Muhadjir dalam acara Peluncuran Permenko PMK Nomor 1 Tahun 2022 tentang Rencana Aksi Nasional Peningkatan Kesejahteraan Anak Usia Sekolah dan Remaja (RAN PIJAR) di The Ritz Carlton, Jakarta Selatan, Selasa (19/4/2022).
“Diketahui bahwa 45 persen anak berusia 14-24 tahun mengalami perundungan berbasis cyber sepanjang tahun 2020. Ini data dari UNICEF tahun 2020,” sambungnya.
Dilansirndari detikcom, Muhadjir juga menyebutkan sebanyak 20 persen korban anak mengalami perundungan di sekolah, rumah, maupun lingkungan sekitar. Mereka berusia 13 hingga 17 tahun.
“Kemudian yang kedua kekerasan di sekolah, di rumah dan lingkungan sekitar adalah isu yang perlu segera diatasi karena diketahui bahwa 20 persen remaja usia 13-17 tahun pernah mengalami perundungan,” terang Muhadjir.
Lebih lanjut, Muhadjir berharap kepada seluruh lembaga untuk saling bergandeng tangan bekerja menangani permasalahan yang dialami oleh anak usia sekolah dan remaja di Indonesia.
“Oleh sebab itu kami berharap kepada seluruh pimpinan daerah dan juga kementerian terkait dan tentu saja lembaga-lembaga pendidikan, lembaga-lembaga layanan sosial yang berkaitan dengan remaja dan usia sekolah ini bisa betul-betul saling bergandeng tangan bekerja dengan penuh konsen,” jelas Muhadjir.
“Penuh kesungguhan agar cita cita untuk membawa remaja kita yang kelak pada akhirnya akan memimpin bangsa Indonesia ini akan betul betul berhasil seperti yang kita harapkan bersama,” tambahnya.
(Rik)