Manaberita.com – SATU keluarga tewas dalam kebakaran maut bengkel motor di Jl Warakas I, Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, dini hari, (12/4/22).
Ironisnya, kelima orang tersebut terkunci di balik rolling door pada saat bengkelnya terbakar.
Dilansir dari Otomotifnet.com, Warga sebenarnya mendengar teriakan korban yang terjebak di dalam ruko bengkel tersebut.
Namun nahas, warga tak bisa berbuat apa-apa.
Sebab, jilatan api dari dalam bengkel menyeruak hingga ke Jl Warakas I.
Hawa panas api tak sanggup diterobos warga.
“Warga tahu, kedengeran mereka minta tolong, tapi gimana api besar,” kata warga sekitar, Hendriyan (40) di lokasi.
Hendriyan yang membuka usaha percetakan di sebelah bengkel korban awalnya mendengar warga heboh berteriak ada kebakaran.
Hendriyan lantas turun dari lantai 2 tempat usahanya.
Ia kaget mendapati api berkobar hebat di bengkel milik korban John Viber Tampubolon (50).
Seperti warga lain, Hendriyan tak bisa berbuat banyak karena hawa panas begitu terasa.
Hendriyan hanya bisa mendengar teriakan John yang meminta tolong dari dalam bengkel.
“Minta tolong, kedengeran. Gedor-gedor rolling door juga kedengeran,” terangnya.
Cuma kondisi kan, jangankan ini, deket-deket aja kita udah panas,” ucap Hendriyan.
Kelima korban yakni John Vaber Tambubolon (50), Darmawati Simanjuntak (50).
Kemudian Fransiskus Darius (15), Maria AF (13) dan Luis Tampubolon (9).
Mereka sudah dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk diautopsi.
Diketahui, kebakaran terjadi sejak pukul 02:37 WIB dan api baru padam pukul 03:55 WIB.
Hal ini setelah pengerahan 10 unit mobil pemadam kebakaran.
Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu menduga kebakaran disebabkan korsleting listrik.
Selain lima korban tewas, kerugian akibat kebakaran ini ditaksir mencapai Rp 300 juta.
Fakta lain terkuak, ternyata putra sulung John Viber Tampubolon selamat.
Anak pertama korban bernama Branch Johan Shane Imanuel (19).
Penuturan warga, ketika kebakaran terjadi, Branch sedang berada di luar rumah.
Branch juga disebutkan mengunci rolling door bengkel dari luar saat dirinya pergi bermain.
Pada saat kembali, rumah sekaligus bengkel sudah dilalap si jago merah.
Branch langsung menangis sejadi-jadinya lantaran tahu keluarganya masih di dalam.
Hal itu diungkapkan Hendriyan (40) yang melihat kedatangan Branch dini hari tadi.
“Dia sempet ke sini. Waktu kejadian lagi kobar-kobar api,” ujar Hendriyan.
Saat itu anak pertama korban sempat berniat menerobos kobaran api.
Branch sudah tidak ada lagi keinginan hidup saat melihat anggota keluarganya tewas terbakar.
“Dia bilang, mau lompat ke api, mau mati aja. Dia bilang mau sama siapa lagi saya hidup?,” kata Hendriyan.
Senada, Ketua RT 016 RW 01 Warakas, Asmawati mengatakan anak pertama korban selamat dari musibah karena sedang berada di luar rumah.
“Anaknya sebenernya empat, anak yang pertama itu di luar, dia jam 12 keluar dan mereka pintunya dikunci dari luar di gembok,” terang Asmawati
“Yang berhasil selamet itu yang anak pertama,” tandasnya.
(Rik)