Manaberita.com – PIHAK Polda Metro Jaya menjelaskan terkait alasan gagalnya Fahri Fadillah Nur Rizky (21) mengikuti pendidikan Bintara Polri usai dinyatakan lulus seleksi pada tahap I.
Kepolisian pun mengungkapkan alasan Fahri tak dapat ikut pendidikan karena buta warna parsial. Lantas, kenapa Fahri lulus seleksi pada tahap I?
Melansir dari detikcom, Di dalam video curhatnya yang viral, Fahri mengaku telah lulus seleksi ranking 35 dari 1.200 peserta. Pihak Polda Metro Jaya menduga Fahri lulus seleksi tahap pertama karena sudah mempelajari tentang tes buta warna.
“Kemungkinan terbesar yang bersangkutan belajar tentang buta warna, dia menghafal,” kata Kabid Dokkes Polda Metro Jaya Kombes Didiet Setioboedi dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (30/5/2022).
Fahri diketahui sudah 3 kali ikut seleksi Bintara Polri sejak 2019. Ketiga seleksi itu menyatakan Fahri tidak lulus dengan masalah kesehatan berupa buta warna parsial.
Menurut Didiet, pengalaman tes itu dijadikan pelajaran oleh Fahri. Pemuda itu diduga telah mempelajari buku tes buta warna sehingga bisa lulus seleksi tahap I.
“Buku ini memang dijual bebas di tempat alat kesehatan, kayak Kimia Farma, sehingga dia bisa belajar letak-letaknya. Dan setelah melakukan pemeriksaan mendalam sekali baru ketahuan. Kemungkinan dia belajar dan menghafal di buku ini karena dari tahun ke tahun pakai buku ini,” beber Didiet.
Fahri Fadillah Nur Rizky kemudian lulus seleksi. Namun, saat dilakukan supervisi sebelum berangkat pendidikan, dia dinyatakan menderita buta warna parsial.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan menambahkan pihaknya telah memberikan kesempatan tes ulang kepada Fahri. Namun, pemuda itu tetap dinyatakan tidak lulus dengan catatan buta warna.
“Sudah diberikan kesempatan untuk tes ulang dan ketika tes ulang yang bersangkutan tadi tidak bisa mengikuti yang dilakukan. Kesimpulannya buta warna. Termasuk yang dilakukan di RS Polri hasilnya dinyatakan buta warna parsial. Yang bersangkutan sudah mengetahui apa yang menjadi penyebab tidak bisa jadi Bintara,” kata Zulpan.
Zulpan menambahkan masalah kesehatan mata menjadi salah syarat mutlak bagi calon anggota Polri untuk bisa lulus dalam proses seleksi hingga mengikuti pendidikan.
“Jika ada anggota Polri yang memiliki kelainan kesehatan buta warna parsial dalam tugasnya di lapangan contoh jika dia bertugas mengatur arus lalu lintas, maka tidak bisa membedakan atau melihat perbedaan lampu merah, kuning, hijau. Ini bisa berdampak pada keselamatan yang bersangkutan dan masyarakat dan banyak hal lain yang bisa ditimbulkan. Ini syarat mutlak,” tutur Zulpan.
Viral Curhat Fahri di Medsos
Sebelumnya, curhat Fahri viral di media sosial. Dalam video itu, Fahri mengaku dirinya tidak dapat mengikuti pendidikan Bintara Polri padahal lulus seleksi ranking 35 dari ribuan peserta di Polda Metro Jaya.
Fahri mengatakan dirinya gagal mengikuti pendidikan Bintara Polri karena ditukar dengan siswa yang gagal. Fahri pun meminta keadilan.
“Saya sudah Binmas selama 6 bulan dan ketika saya mau berangkat pendidikan nama saya digantikan orang yang sudah gagal,” katanya.
“Saya memohon kebijaksanaannya kepada Bapak Presiden dan Bapak Kapolri Bapak Kapolda dan anggota dewan untuk mengembalikan hak saya untuk berangkat pendidikan Bintara Polri,” lanjutnya.
(Rik)