MANAberita.com – PRESIDEN Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nena Wea mengungkapkan kegiatan peringatan Hari Buruh Sedunia atau May Day yang digelar di depan Gedung DPR/MPR dan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (14/5) bebas dari aksi anarkis.
Andi mengatakan massa buruh datang dan meninggalkan lokasi aksi dengan tertib dan tetap menerapkan protokol kesehatan. Dia menyebutkan May Day kali ini merupakan waktu bagi buruh untuk bersuka ria sambil menyampaikan tuntutan.
“May Day itu waktunya buruh bersuka ria, bergembira sambil menyampaikan tuntutan. Buruh bisa membuktikan menyuarakan tuntutan tidak ada aksi anarki dan bakar-bakaran,” kata Andi.
Dilansir CNN Indonesia, menurut Andi, ada empat konfederasi yang bergabung dalam peringatan May Day kali ini. Keempat konfederasi itu ialah KSPSI, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI), dan Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI).
Saat massa buruh menggelar aksi di depan Gedung DPR, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadhil Imran hadir di lokasi.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo hadir dalam acara ‘May Day Fiesta’ di GBK. Keduanya sempat berorasi di hadapan massa.
Andi yang merupakan pimpinan buruh ASEAN (ATUC) ini menuturkan, pihaknya membawa 18 tuntutan dalam peringatan May Day hari ini.
Tiga tuntutan utama yaitu menolak revisi UU Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, meminta klaster Ketenagakerjaan dikeluarkan dari UU Cipta Kerja, dan menolak revisi UU Nomor 21 tahun 2000 tentang Serikat Pekerja Serikat Buruh.
“Namun, kami juga mengapresiasi aturan tentang Jaminan Hari Tua (JHT) sudah diubah dan memihak buruh,” ujarnya.
(sas)