Pria Ohio Diduga Membunuh Mantan Presiden George W. Bush

Manaberita.com SEORANG pria Ohio didakwa karena bersekongkol dan membantu membunuh mantan Presiden George W. Bush, kata Departemen Kehakiman Selasa.

Dilansir ABC, Shihab Ahmed Shihab Shihab, seorang warga Irak yang tinggal di Columbus, ditangkap Selasa pagi oleh FBI. Dengan dugaan menukar uang dengan informan yang menyamar dan bekerja untuk FBI. Informan itu merupakan upaya untuk membawa orang asing ke AS dan melakukan pembunuhan. 

Perjalanan ke Dallas pun dilakukan pada Februari 2022 untuk melakukan pengawasan tempat-tempat yang sering dikunjungi oleh mantan presiden, kata DOJ.

Baca Juga:
Kebijakan AS ‘Tetap di Meksiko’ Setelah Putusan Mahkamah Agung Telah Berakhir

Dia muncul di pengadilan federal di Ohio sebelumnya pada hari Selasa, menurut Departemen Kehakiman.

Shihab, menurut pengaduan pidana yang dibuka pada hari Selasa, mengatakan bahwa dia ingin menggunakan layanan sumber rahasia FBI untuk “secara ilegal” membawa individu ISIS ke AS dengan tujuan untuk membunuh Bush.

“Shihab mengatakan [Sumber Rahasia 1] bahwa empat warga negara Irak yang ingin diselundupkan Shihab ke Amerika Serikat berencana untuk membunuh mantan presiden George W. Bush,” kata pengaduan itu. Shihab memberi tahu CS1 bahwa mantan presiden Bush memiliki rumah dan pertanian di Texas. Shihab dua kali menanyakan apakah CS1 tahu jenis dan jumlah keamanan apa yang melindungi mantan presiden Bush, karena Shihab yakin CS1 memiliki koneksi di wilayah Dallas. Shihab bertanya apakah CS1 berpikir bahwa empat hingga enam orang sudah cukup untuk membunuh mantan presiden Bush. CS1 menyatakan bahwa dia tidak tahu tetapi yakin mantan presiden Bush akan memiliki keamanan.”

Baca Juga:
Pasukan India Dan China Mundur Dari Wilayah Himalaya Barat, Kenapa Ya?

“Dinas Rahasia A.S. menganggap semua ancaman terhadap perlindungan kami dengan serius,” katanya dalam sebuah pernyataan. “Untuk menjaga keamanan operasional, Secret Service tidak membahas cara dan metode yang digunakan untuk melakukan operasi perlindungan kami atau masalah intelijen pelindung.”

“Presiden Bush memiliki semua kepercayaan di dunia di Dinas Rahasia Amerika Serikat dan penegakan hukum dan komunitas intelijen kami,” kata Freddy Ford, juru bicara Bush.

[Bil]

Komentar

Terbaru