Hari Dunia Menentang Pekerja Anak

Manaberita.com – DI seluruh dunia, setidaknya 160 juta anak di atas usia lima tahun hampir 10 persen terlibat dalam pekerja anak. 12 Juni menandai Hari Dunia Menentang Pekerja Anak, sebuah acara tahunan untuk meningkatkan kesadaran akan konsekuensi ekonomi dan sosial dari pekerja anak pada anak.

Dilansir Aljazeera, Menurut PBB, anak-anak diklasifikasikan sebagai pekerja anak ketika mereka terlalu muda untuk bekerja, atau terlibat dalam aktivitas berbahaya yang dapat membahayakan perkembangan fisik, mental, sosial atau pendidikan mereka. Bagian terbesar dari pekerja anak di seluruh dunia adalah di sektor pertanian, terhitung 70 persen dari anak-anak berusia 5 hingga 17 tahun bekerja.

Pekerjaan berbahaya

Sedikitnya 79 juta anak di seluruh dunia terlibat dalam pekerjaan berbahaya, yang seringkali menimbulkan risiko bagi kesehatan dan keselamatan anak. Pekerja anak tidak hanya merampas hak anak atas pendidikan tetapi juga membatasi kesempatan untuk tumbuh, membatasi hak-hak mereka, dan membatasi kesempatan masa depan mereka, yang dapat mengarah pada lingkaran setan kemiskinan.

Baca Juga:
Cara Membaca Hasil USG agar Tak Bingung

Banyak anak dipaksa bekerja dalam kondisi yang tidak sehat, seringkali tanpa perlengkapan keselamatan. Apa pun yang dapat membahayakan kesehatan dan kesejahteraan mental anak dianggap pekerjaan yang berbahaya. Ini termasuk pekerjaan di bidang pertanian, pertambangan, konstruksi, dan manufaktur, serta hotel, bar, restoran, pasar, dan layanan rumah tangga.

Afrika memiliki jumlah terbesar anak-anak dalam pekerjaan berbahaya, dengan 41,4 juta anak berusia lima hingga 17 tahun yang bekerja dalam kondisi berisiko diikuti oleh Asia dan Pasifik (22,2 juta), Eropa dan Asia Tengah (7,9 juta), Amerika (5,7 juta). juta) dan negara-negara Arab (1,9 juta).

Lebih banyak anak laki-laki yang bekerja

Baca Juga:
Bahas Apa Nih! Dewan Keamanan PBB Mengadakan Pertemuan Darurat Tentang Pertempuran Gaza

Dari sekitar 160 juta anak yang terlibat dalam pekerja anak, 63 juta adalah anak perempuan dan 97 juta adalah anak laki-laki. Di seluruh dunia, 11,2 persen anak laki-laki berusia lima hingga 17 tahun bekerja sebagai pekerja anak dibandingkan dengan 7,8 persen dari semua anak perempuan.

Menurut laporan baru ILO-UNICEF, diperkirakan bahwa tanpa strategi mitigasi, jumlah pekerja anak dapat meningkat sebesar 8,9 juta pada akhir tahun 2022, karena kemiskinan yang lebih tinggi dan kerentanan yang meningkat.

[Bil]

Komentar

Terbaru