Manaberita.com – KILANG minyak utama Rusia di dekat perbatasan dengan Ukraina mendapat serangan pesawat tak berawak, kata manajemen pabrik. Menyebabkan api besar dan asap hitam mengepul ke langit dan mendorong penangguhan operasi. Para pejabat di kilang minyak Novoshakhtinsk di wilayah Rostov Rusia mengatakan bahwa drone pertama menyerang pada pukul 08:40, mengenai unit penyulingan minyak mentah, memicu ledakan dan asap hitam.
Dilansir Aljazeera, Serangan kedua, pada 09:23, menargetkan reservoir minyak mentah di kilang, pemasok produk minyak terbesar di Rusia selatan, tetapi tidak menyebabkan kebakaran, menurut manajemen pabrik. Tidak ada yang dilaporkan terluka. Wilayah Rusia yang berbatasan dengan Ukraina telah melaporkan serangan dan penembakan setelah Moskow mengirim pasukannya ke tetangganya pada 24 Februari untuk apa yang masih disebut “operasi militer khusus”.
Kilang ini berada di barat daya Rusia, hanya 8 km (5 mil) dari perbatasan dengan Ukraina. “Sebagai akibat dari aksi teroris dari perbatasan Barat wilayah Rostov, dua kendaraan udara tak berawak menyerang fasilitas teknologi Novoshakhtinsk,” kata sebuah pernyataan dari pabrik tersebut. “Staf telah dievakuasi dan peralatan teknologi telah dihentikan untuk menilai kerusakan.” Tidak ada komentar langsung dari pejabat Ukraina tentang dugaan serangan itu.
Gubernur Rostov Vasily Golubev mengatakan kilang minyak menghentikan operasinya. Dia mengatakan pecahan dua drone telah ditemukan di kilang. Rekaman yang diposting di media sosial menunjukkan drone terbang menuju kilang, sebelum bola api besar muncul. Kilang, yang mulai beroperasi pada 2009, memiliki kapasitas tahunan hingga 7,5 juta ton. Kementerian energi Rusia mengatakan kebakaran itu tidak mempengaruhi pasokan bensin dan solar ke konsumen di Rusia selatan.
Dugaan serangan hari Rabu di kilang tersebut menyusul serangkaian ledakan dan kebakaran di Rusia barat di tengah perang Moskow di Ukraina. Rusia sedang menyelidiki penyebab kebakaran besar yang meletus di fasilitas penyimpanan minyak di kota Bryansk, 154km (96 mil) timur laut perbatasan dengan Ukraina, pada akhir April. Beberapa ledakan dan kebakaran lainnya menghantam kilang, depot minyak, dan fasilitas penyimpanan amunisi. Ukraina belum secara resmi bertanggung jawab atas insiden tersebut. Beberapa media Ukraina mengklaim bahwa itu adalah hasil dari serangan Ukraina.
[Bil]