Ribuan Ternak Mati Karena Panas Dan Kelembapan Ekstrem Di Kansas

Manaberita.com – SETIDAKNYA 2.000 sapi Kansas telah mati dalam beberapa hari terakhir di tengah melonjaknya suhu dan kelembaban tinggi, menurut Departemen Kesehatan dan Lingkungan Kansas. Kansas adalah negara bagian dengan populasi sapi AS terbesar ketiga setelah Texas dan Nebraska, dengan lebih dari 2,4 juta sapi di tempat pemberian pakan.

Melansir dari NBCnews, kematian tersebut menambah rasa sakit bagi industri ternak AS karena produsen telah mengurangi ternak karena kekeringan dan bergulat dengan biaya pakan yang naik saat invasi Rusia ke Ukraina memperketat pasokan biji-bijian global. Ukraina adalah salah satu pengekspor jagung terkemuka di dunia.

Matthew Lara, juru bicara Departemen Kesehatan dan Lingkungan Kansas, mengatakan kematian ternak dihitung berdasarkan jumlah bangkai yang harus dibuang oleh badan tersebut, lapor Reuters. Sapi mulai menderita tekanan panas karena suhu dan kelembaban melonjak selama akhir pekan di Kansas barat dan angin dingin menghilang, kata Scarlett Hagins, juru bicara Asosiasi Peternakan Kansas.

Sementara itu, delapan kabupaten Kansas barat laut ditempatkan di bawah peringatan kekeringan ekstrem awal bulan ini. Suhu mencapai 108 derajat di barat laut Kansas pada Senin, kata Drew Lerner, presiden World Weather Inc. Akhir pekan ini, bagian barat Kansas dan Texas akan mendekati 110 derajat, meskipun angin kencang dan tingkat kelembaban yang lebih rendah akan membantu meminimalkan kematian ternak, katanya. dikatakan.

Para ahli mengatakan peternak perlu memeriksa ternak mereka lebih sering dalam suhu yang menindas seperti itu dan memberi mereka banyak air. Di tempat lain di AS, setidaknya dua kematian di daerah Milwaukee sedang diselidiki terkait panas, kata para pejabat.

Baca Juga:
Rusia Menyebutkan, Kunjungan Zelensky Menunjukkan Ukraina Maupun AS Tidak Menginginkan Perdamaian

Kematian seorang wanita Milwaukee 39 tahun ditemukan di rumahnya Selasa dan seorang pria Greenfield 89 tahun yang pingsan di halaman belakang rumahnya Rabu disebut “kemungkinan” kematian panas oleh kantor pemeriksa medis, tetapi otopsi tertunda. Sekitar 64 juta orang tetap berada di bawah peringatan panas pada Kamis di beberapa kantong negara itu, termasuk Desert Southwest, Lembah Ohio, Tenggara dan Dataran Tengah.

[Bil]

Komentar

Terbaru