Ceritakan Kembali Penembakan, Istri Irjen Ferdy Sambo Menangis Tak Henti-Henti

  • Rabu, 13 Juli 2022 - 21:55 WIB
  • Nasional

Manaberita.com – ISTRI Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawati, menjalani trauma healing dengan pendampingan psikolog Novita Tandry.

Putri menangis terus-menerus saat menceritakan kembali peristiwa baku tembak di rumahnya pada Jumat (10/7/2022) lalu itu. Hal tersebut di ungkapkan oleh Novita.

“Terus-menerus menangis, karena harus menjelaskan apa yang terjadi. (Kejadian penembakan) diceritakan (oleh Putri), tapi tidak tuntas dan akhirnya saya menyetop,” ujar Novita dikutip dari detikcom, Rabu (13/7).

Putri menjalani konseling selama 1,5 jam. Ia terlihat begitu trauma. Apalagi Putri menjadi saksi kunci dalam peristiwa penembakan itu.

Baca Juga:
Bikin Malu! Anggota TNI Marah dan Pukul Polisi di Tengah Jalan, Warganet Jadi Geram

“Saya baru bertemu semalam, konseling selama 1,5 jam. Beliau ya benar-benar dalam kondisi trauma. Dampak psikologis besar sekali, apalagi menjadi saksi saat penembakan tersebut,” tuturnya.

Novita pun melaporkan bahwa depresi seusai insiden tersebut. Depresi itu, menurut Novita, akan diatasi dengan pendampingan trauma healing.

“Kaget, syok, marah, depresi, ini yang sedang dialami Ibu Putri. Tapi ini bisa dari depresi bisa marah lagi itu bolak-balik, sampai nanti semua trauma healing-nya prosesnya sampai akhir,” jelasnya.

Lebih lanjut Novita menyebut dirinya akan melakukan pendampingan psikologis lanjutan terhadap Putri. Sebab, trauma yang dialami Putri turut bisa berdampak kepada anak-anaknya.

Baca Juga:
Hakim Bilang Ini ke Putri Candrawathi Karena Terus menangis

“Ada, akan dilakukan secara intensif. Ibu yang mengalami trauma seperti ni, keadaan emosi yang tidak stabil tentunya anak-anak akan memberikan pengaruh kepada keempat anak,” tuturnya.

Kapolri Minta Kelompok Rentan Dilindungi

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo ingin kasus baku tembak yang menewaskan Brigadir J atau Nofryansah Yosua Hutabarat (Brigadir Yosua) diselidiki hingga tuntas. Sigit juga ingin hak asasi manusia (HAM) korban dilindungi.

“Dan tentunya kita harus melindungi terhadap kelompok rentan, dalam hal ini yang saat ini kebetulan menjadi korban. Dan tentu kaidah-kaidah harus kita jaga, menjunjung HAM dan UU,” kata Sigit dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (12/7).

Baca Juga:
Sambo Sempat Pukul Tembok Ungkap Eks Kasat Reskrim Polres Jaksel

Dia mengatakan telah membentuk tim khusus (timsus) untuk mengusut kasus yang terjadi di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo ini. Timsus itu terdiri atas Wakapolri, Kabareskrim, Irwasum, hingga Provos.

Timsus ini juga melibatkan pihak eksternal, yakni Komnas HAM dan Kompolnas.

“Diharapkan kasus ini bisa dilaksanakan transparan, objektif, dan tentunya karena khusus menyangkut anggota, kami ingin peristiwa yang ada menjadi terang,” kata Sigit

(Rik)

Komentar

Terbaru