Manaberita.com – IRAN mengatakan badan intelijennya menangkap tersangka anggota sel Israel beberapa jam sebelum diduga merencanakan pemboman “teroris” besar di kota Isfahan di Iran tengah. Sebuah badan intelijen Iran mengatakan dalam sebuah pernyataan singkat Sabtu malam bahwa mereka telah menahan sejumlah orang yang tidak ditentukan yang beroperasi di bawah perintah dari badan intelijen Israel Mossad tanpa mengungkapkan kewarganegaraan mereka.
Melansir dari Aljazeera, “Anggota jaringan menggunakan peralatan operasional dan komunikasi canggih dan bahan peledak kuat, dan ingin melakukan sabotase dan operasi teroris yang belum pernah terjadi sebelumnya di beberapa area dan target sensitif yang telah ditentukan sebelumnya,” kata pernyataan itu. Kementerian tidak mengungkapkan rincian lebih lanjut.
Pada hari Minggu, Nournews, sebuah outlet yang berafiliasi dengan Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, mengatakan kelompok yang ditangkap sedang dalam perjalanan untuk meledakkan “pusat sensitif” yang tidak ditentukan di Isfahan, yang antara lain menampung fasilitas nuklir utama negara itu. Fasilitas nuklir Natanz di Isfahan menjadi sasaran dua serangan sabotase besar pada tahun 2020 dan 2021, yang dikecam Iran sebagai “terorisme nuklir”.
“Pukulan terhadap jaringan ini diwujudkan sebagai hasil dari salah satu operasi paling rumit dari aparat intelijen Iran di dalam atau di luar negeri,” kata outlet tersebut. Menurut Nournews, kelompok itu telah berlatih di negara Afrika yang tidak disebutkan namanya selama berbulan-bulan, di mana para anggotanya mensimulasikan operasi tersebut, dan kemudian memasuki Iran melalui wilayah Kurdi di tetangga Irak.
Mereka telah menanam bahan peledak high-impact dan hanya beberapa jam lagi untuk melakukan operasi terakhir ketika mereka ditangkap, katanya. Berita itu muncul di tengah ketegangan yang meningkat dengan musuh bebuyutan Israel, yang telah berjanji untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir dengan biaya berapa pun karena pembicaraan tidak langsung dengan Amerika Serikat untuk memulihkan kesepakatan nuklir 2015 telah terhenti sejak Maret.
Untuk bagiannya, Iran secara konsisten menyatakan tidak akan pernah mencari bom nuklir, menambahkan bahwa ia berhak untuk menanggapi jika serangan Israel. Para pejabat Iran juga mengumumkan bulan lalu bahwa tiga orang yang ditangkap pada April karena dicurigai bekerja dengan Mossad telah merencanakan untuk membunuh beberapa ilmuwan nuklir Iran. Iran menyalahkan pembunuhan kolonel Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), Hassan Sayyad Khodaei, di pusat kota Teheran pada Mei pada Israel, yang bersumpah untuk membalas dendam.