Tokoh Oposisi Rusia Ditahan Setelah Kembali Ke Moskow

Manaberita.com – RUSIA pada hari Senin menahan seorang politisi liberal berusia 72 tahun. Politisi itu baru saja kembali ke Moskow dari luar negeri. Hal ini merupakan langkah terbaru yang digunakan Rusia sebagai tindakan keras tanpa henti terhadap perbedaan pendapat di tengah aksi militer Moskow di Ukraina.

Dilansir ABC, Leonid Gozman ditahan setelah Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapannya. Surat tersebut didapatkan saat menyelidiki kasus pidana terhadapnya.

Gozman telah dituduh melanggar undang-undang yang mengharuskan warga negara Rusia untuk memberi tahu pihak berwenang tentang kewarganegaraan asing atau izin tinggal. Jika terbukti bersalah, Gozman dapat dijatuhi hukuman denda atau kerja komunitas.

Gozman memberi tahu pihak berwenang tentang kewarganegaraan Israelnya tetapi mereka mengklaim bahwa dia gagal melakukannya dalam waktu yang ditentukan.

Gozman, seorang kritikus vokal kampanye Kremlin di Ukraina, meninggalkan Rusia ketika dimulai tetapi kembali pada bulan Juni dalam apa yang dia gambarkan sebagai pilihan “moral”.

Kementerian Kehakiman Rusia telah mendaftarkannya sebagai “agen asing,” sebuah deskripsi yang mengandung makna merendahkan yang kuat dan menyiratkan pengawasan pemerintah tambahan.

Baca Juga:
Siapa Saja Dibalik Rusia Dan Ukraina?

Segera setelah bertemu dengan penyelidik pada hari Senin, Gozman ditahan di kereta bawah tanah Moskow oleh polisi yang mengatakan kepadanya bahwa dia ada dalam surat perintah penangkapan federal. Politisi itu kemudian dibebaskan, tetapi kasus pidana terhadapnya masih tertunda.

Berbicara setelah dibebaskan Senin, Gozman mengatakan pihak berwenang mengeluarkan surat perintah penangkapannya setelah dia tidak menanggapi panggilan yang telah dikirim ke alamat lamanya. Dia menambahkan bahwa dia takut dijatuhi hukuman penjara.

“Saya 72 tahun. Penjara Rusia bukan untuk usia saya. Saya tidak akan bertahan,” katanya.

Baca Juga:
Rusia Akan Default, Investor Besiap

Namun, Gozman mengatakan dia tidak ingin pergi.

“Negara kita melakukan kebijakan luar negeri dan dalam negeri yang mengerikan,” katanya. “Tapi ini negara kami, kami lahir dan besar di sini. Saya dan istri saya, kami telah melakukan banyak hal untuk negara, dan kami tidak ingin pergi.”

[Bil]

Komentar

Terbaru