Manaberita.com – PEMERINTAH militer Guinea telah menginformasikan misi Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF) untuk mematuhi jadwal Piala Afrika 2025 (CAN). CAF mengirim tim ke negara Afrika Barat untuk menilai kesiapannya menjadi tuan rumah turnamen Kolonel bertemu dengan delegasi pada hari Rabu. “Mereka datang dengan pesan: ‘Apakah 2025 layak untuk kita (Guinea)?'” kata Menteri Lansana Bear Diallosport. Tim CAF menyodorkan kemungkinan untuk menunda CAN 2025 hingga 2026 atau 2027, katanya.
Melansir dari Aljazeera, “Presiden terus terang ‘Kami menjadikan ini sebagai prioritas nasional, dan prioritas nasional adalah untuk 2025, kami tidak akan pergi untuk 2026 atau 2027, kami akan mengaturnya pada 2025’,” menteri itu dikutip di TV pemerintah Rabu malam seperti yang dikatakan. “Dan itu sabda kepala negara yang sudah disampaikan hari ini,” ujarnya. Menjadi tuan rumah acara olahraga terbesar di Afrika merupakan tantangan besar bagi Guinea, yang menderita kekurangan infrastruktur olahraga dan transportasi yang kronis.
Negara ini juga memiliki sejarah panjang pergolakan politik. Kudeta tahun lalu menyaksikan pemecatan Presiden berusia delapan tahun Alpha Conde setelah protes berdarah atas upayanya untuk masa jabatan ketiga. Pengambilalihan tersebut telah menimbulkan gesekan dengan blok Afrika Barat yang berpengaruh ECOWAS, yang telah mendorong untuk kembali lebih awal ke pemerintahan sipil. Menjelang kunjungan CAF, Doumbouya mengeluarkan dekrit yang menyatakan kompetisi 2025 sebagai masalah “kepentingan nasional dan prioritas”.
Semua pengeluaran untuk kebutuhan organisasi “akan diproses sebagai hal yang mendesak” dan prosedur akan dipercepat untuk mengalokasikan lahan yang dibutuhkan untuk turnamen. Pada bulan Maret, Doumbouya menunjuk panitia penyelenggara baru setelah salah satu anggotanya secara terbuka meragukan apakah layak untuk menjadi tuan rumah turnamen pada tahun 2025. Misi CAF tampaknya didorong oleh kunjungan tersebut. “Hari ini kami benar-benar diyakinkan oleh kesiapan Guinea,” kata salah satu anggotanya, Mathurin de Chacus dari Benin.
Doumbouya “berbicara seperti seorang tentara dia bertekad untuk mengorganisir CAN untuk publik Guinea”, katanya dalam sambutan yang disiarkan di televisi. Delegasi tersebut akan menjelaskan kepada CAF tentang hasil misinya, katanya. Guinea awalnya dijadwalkan menjadi tuan rumah turnamen pada 2023, tetapi ini mundur dua tahun ketika daftar negara penyelenggara dirombak pada 2018. Acara 2023 akan diselenggarakan oleh Pantai Gading.
[Bil]