Faisal Basri Sebut RI Aman dari Resesi Bukan Karena Hebat!

  • Jum'at, 21 Oktober 2022 - 21:32 WIB
  • Nasional

Manaberita.com – FAISAL Basri Ekonom Senior menegaskan bahwa Indonesia masih aman dari resersi ekonomi bukan karena hebat.

Hal tersebut katanya, dapat terjadi karena Indonesia kurang terhubung atau less connected dengan dunia.

“Indonesia itu bukan karena hebat, tapi less connected terhadap apa yang terjadi di dunia,” tegas Faisal pada acara diskusi di ASA Indonesia, Jumat (21/10).

Karena itulah katanya, pemerintah harus hati-hati. Ia menyebutkan risiko makroekonomi Indonesia sekarang ini memang tergolong medium.

Baca Juga:
Wow! Paket Militer Baru Senilai $270 Juta Diumumkan Gedung Putih Untuk Ukraina

Saat ini, tingkat inflasi Indonesia masih terbilang rendah lantaran berada di kisaran 5,44 persen.

Tapi katanya, itu bukan berarti Indonesia memiliki risiko yang rendah. Karena itulah, ia meminta pemerintah mempersiapkan diri agar ancaman resesi yang mengintai ekonomi global tidak menjalar ke Indonesia.

“Risiko resesi memang tidak cukup besar. Namun kalau salah kelola, persiapan untuk menghadapi yang terburuk itu akan belum siap,” ujar Faisal dikutip dari CNN Indonesia.

Peringatan ia sampaikan karena kalau sampai ekonomi dunia anjlok seperti 2008, Indonesia bakal pulih terakhir ketika dunia sudah masuk tahap pemulihan.

Baca Juga:
Jokowi Bantah soal Ekspor Pasir Laut Dibuka Demi Investasi Singapura di IKN

Bayang-bayang resesi mengintai ekonomi dunia akibat lonjakan inflasi di sejumlah negara yang dipicu perang Rusia-Ukraina. Meski demikian, Presiden Jokowi tetap percaya diri Indonesia masih mampu tumbuh di atas 5 persen atau bahkan di atas 5,4 persen pada kuartal III 2022.

“Kita wajib bersyukur karena pertumbuhan ekonomi kita masih di angka 5,44 persen, dan saya masih meyakini di kuartal ketiga ini kita juga masih tumbuh di atas 5 persen atau di atas 5,4 persen,” kata Jokowi dalam pembukaan Trade Expo Indonesia ke 37, Rabu (19/10).

Dalam kesempatan itu, Jokowi menyinggung soal kepercayaan global terhadap Indonesia. Hal ini, katanya, terlihat manakala Managing Director IMF Kristalina Georgieva mengatakan Indonesia adalah titik terang di antara suramnya ekonomi dunia.

“Ini yang ngomong bukan kita lho ya, Kristalina, managing directornya IMF. Titik terang di antara kesuraman ekonomi dunia, kan bagus kalau banyak yang menyampaikan seperti itu. Sehingga trust kepercayaan global terhadap kita akan semakin baik,” kata Jokowi.

Baca Juga:
Pekan Ini, Jokowi Putuskan Nama Pj Gubernur Jateng Pengganti Ganjar

Jokowi menyebut beberapa pencapaian ekonomi Indonesia seperti realisasi pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia pada kuartal II 2022 yang sebesar 5,44 persen (year on year/yoy).

“Kita termasuk negara yang memiliki growth pertumbuhan ekonomi yang paling tinggi di antara negara-negara G20 maupun negara-negara lainnya,” ujar Jokowi.

Kemudian, laju inflasi, juga masih terkendali pada kuartal II di 4,9 persen dan Agustus 2022 sebesar 4,6 persen. Namun, Jokowi mengakui kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) menyebabkan inflasi September 2022 meningkat menjadi 5,9 persen.

(Rik)

Komentar

Terbaru