MANAberita.com – HARGA minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) turun pada pekan ini, bahkan di tahun depan harganya diperkirakan tak akan naik lagi.
Sepanjang pekan ini, harga CPO tercatat turun nyaris 2% ke 3.918 ringgit/ton, melansir data Refinitiv.
Pada awal Maret lalu, harga CPO mencetak rekor tertinggi sepanjang masa di kisaran 7.200 ringgit/ton. Dari posisi itu hingga saat ini, CPO merosot lebih dari 45%. Dan sepanjang tahun ini juga tercatat melemah lebih dari 16%.
Pada tahun 2023, harga CPO diproyeksikan sedikit lebih rendah oleh Kenanga Investment Bank Bhd Malaysia.
Sebelumnya Kenanga memproyeksikan rata-rata harga CPO akan mencapai 4.000 ringgit/ton tahun depan, kini dalma proyeksi terbarunya diturunkan menjadi 3.800 ringgit/ton.
“Kami memperkirakan rata-rata harga CPO di 3.800 ringgit/ton pada 2023, 5% lebih rendah dari proyeksi kami sebelumnya 4.000 ringgit/ton. Meski proyeksi diturunkan, tetapi harga CPO masih tetap tinggi sebab permintaan minyak nabati untuk kebutuhan sehari-hari masih tinggi,” kata bank investasi tersebut, sebagaimana dikutip The Edge Markets, Jumat (16/12/2022).
Meski lebih rendah dari level saat ini, tetapi 3.800 ringgit per ton, masih tergolong tinggi jika melihat harga 10 tahun terakhir.
Hal ini tentunya masih akan menguntungkan bagi Indonesia yang merupakan produsen CPO terbesar di dunia. Pada periode Januari – November, nilai ekspor CPO tercatat sebesar US$ 32,6 miliar, naik 8,8% dari periode yang sama tahun lalu.
Nilai tersebut berkontribusi sebesar 12,9% dari total ekspor Indonesia, terbesar kedua setelah batu bara dan turunannya.
(sas)