Suharso Monoarfa Ngaku Sempat Ditawari Google Kelola Cloud RI

  • Jum'at, 23 Desember 2022 - 19:58 WIB
  • Nasional

Manaberita.com – KEPALA Bappenas / Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Suharso Monoarfa mengaku sempat ditawari Google untuk mengelola national cloud milik Indonesia. Ia menceritakan hal ini dalam peresmian Satu Data Indonesia di Jakarta, Jumat (23/12).

Jika Indonesia memutuskan menyewa Google sebagai pengelola data nasional, maka pemerintah tak perlu menyediakan infrastruktur sendiri.

Akan tetapi, pemerintah akhirnya memutuskan untuk mengelola data nasional secara mandiri tanpa pihak ketiga.

“Jadi kita cuma langganan aja. Ini kan sebenarnya cuma menghitung mana yang lebih efisien, suruh mereka urus atau kita (pemerintah) bikin sendiri, jadi kita punya infrastruktur national cloud sendiri,” kata Suharso dikutip dari CNN Indonesia.

Meskipun, ia mengaku beberapa negara bagian di Amerika Serikat juga menggunakan jasa Google untuk mengelola data-data milik mereka. Hal serupa dilakukan pula oleh beberapa kementerian di AS yang menggunakan Google.

“Ini memang unda undi caranya kita menghitung ini, karena data itu sebuah kekayaan, tapi ada di cloud yang harus diretrieve untuk dilihat,” ucapnya.

Baca Juga:
Indonesia Ambil Alih Ruang Udara, Ini Tanggapan Singapura

Suharso menyentil pentingnya data yang kini bak minyak baru, bahkan bernilai lebih dari minyak. Sayangnya, ia pun mengakui bahwa masing-masing kementerian dan lembaga masih memiliki ego sektoral. Akibatnya, data sulit dibagikan dan dipakai bersama.

“Ego sektoral masih cukup besar terutama dalam interoperability pakai data, sehingga data itu bukan lagi ownership namanya, tapi posesif. Jadi data itu di-pek (simpan atau miliki) dewe. Nggak bisa dibagikan, wah ini jangan,” tutur Suharso.

Untuk itu, menurutnya penting bagi kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah untuk bekerja sama mengintegrasi data yang bisa dibagi-pakaikan bersama.

Baca Juga:
Pakar Militer : Maruli Simanjuntak Jadi Pangkostrad Sesuai Rekam Jejak

Walaupun Suharso mengakui sangat sulit untuk melakukan penyeragaman data menggunakan standar yang sudah ditetapkan. Sebab, hingga saat ini bahan yang sama jika dikelola oleh lembaga berbeda bisa menghasilkan data yang berbeda pula.

“Kebutuhan terhadap seluruh data yang bisa diakses dalam satu wadah menjadi sangat penting, portal Satu Data mudah-mudahan menjadi satu solusi, portal Satu Data Indonesia itu kira-kira bisa berfungsi sebagai marketplace data pemerintah, yang mempertemukan supply dan demand terhadap data,” tegasnya.

(Rik)

Komentar

Terbaru