Diduga Cabuli Lima Siswa di Perpustakaan, Guru di Trenggalek Dapat Sanksi Penonaktifan Sementara

MANAberita.com – SEORANG guru berinisial AH (50) diduga telah melakukan tindak pencabulan terhadap lima orang siswanya di perpustakaan sekolah beberapa waktu lalu.

Dinas Pendidikan Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, telah menjatuhkan sanksi penonaktifan sementara terhadap AH. Dugaan pencabulan siswa tersebut pun telah dilaporkan ke pihak kepolisian setempat.

“Oleh karena lembaga pendidikan itu di bawah naungan kami, yang bersangkutan kami tarik ke dinas. Tujuannya mengantisipasi dan mengamankan sehingga dugaan kejadian serupa tidak terulang,” kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Trenggalek Agus Setiyono, Selasa (31/1).

Guru di Trenggalek dilaporkan polisi atas dugaan pencabulan terhadap lima orang muridnya di perpustakaan sekolah dalam kurun waktu tertentu. Saat ini kasus dugaan pencabulan itu ditangani Unit PPA Polres Trenggalek.

Baca Juga:
Kisah Tiga Anak Yatim yang Dicabuli Pamannya Secara Bergantian Selama Bertahun-Tahun

Secara internal, Agus mengatakan dinas pendidikan juga telah melakukan klarifikasi dan pengumpulan informasi terkait kasus dugaan pencabulan di lingkungan sekolah tersebut.

Sejauh ini kepada pihaknya, AH selaku pihak terlapor membantah tuduhan tersebut. Ia mengaku tidak pernah melakukan tindakan tak senonoh seperti yang dilaporkan ke pihak berwajib.

Namun, untuk pembuktian, dia menyerahkan sepenuhnya terhadap proses hukum yang masih berjalan.

Baca Juga:
Guru di Padanglawas Sumut Diduda Cabuli 24 Santri Laki-laki

“Kami lakukan pemeriksaan internal dan minta keterangan yang bersangkutan. Ia mengakui hanya latah saja, namun tidak (bermaksud) mencabuli seperti dituduhkan. Ia mengakui hanya pegang-pegang saja (yang menurut terlapor masih wajar), walaupun itu juga tidak wajar juga,” ujar Agus.

Kini, guru tersebut terancam sanksi berat jika terbukti melakukan dugaan tindakan pencabulan terhadap siswa seperti yang dituduhkan.

(sas)

Komentar

Terbaru