Manaberita.com – MAHATHIR Mohamad, Mantan Perdana Menteri Malaysia mundur dari Partai Pejuang Tanah Air. Ia memutuskan untuk keluar dari keanggotaan partai tersebut bersama dengan 12 anggota lainnya.
Berdasarkan dari keterangan resmi, Mahathir dan 12 orang lainnya menyatakan keluar seiring dengan keputusan partai yang hengkang dari koalisi Gerakan Tanah Air (GTA).
“Keputusan Pejuang untuk memutus hubungan dengan GTA secara langsung mendiskualifikasi kami untuk tetap menjadi anggota karena kami berniat melanjutkan perjuangan bersama GTA,” bunyi pernyataan yang ditandatangani 13 anggota tersebut, seperti diberitakan Channel News Asia pada Sabtu (11/2).
“Bagi kami, tujuan GTA adalah menyatukan partai-partai Melayu, LSM, dan individu yang berpegang teguh pada perjuangan membela agama, bangsa, dan negara,” lanjut keterangan tersebut.
Berdasarkan keputusan tersebut, mereka menyatakan akan melanjutkan kiprah politik bersama koalisi GTA.
Pernyataan tersebut diunggah melalui Facebook oleh mantan Wakil Ketua Pejuang Marzuki Yahya yang turut menjadi salah satu penandatangan. Surat pernyataan itu kemudian ditujukan kepada Sekretaris Jenderal Pejuang Amiruddin Hamzah.
Partai Pejuang Tanah Air dibentuk oleh Mahathir Mohamad pada Agustus 2020. Saat itu, ia juga menjabat sebagai ketua partai yang dikenal dengan sebutan Partai Pejuang.
Ajan tetapi, politikus senior Malaysia tersebut memilih mundur dari jabatan ketua partai pada Desember 2022. Mahathir mengundurkan diri setelah kalah telak dalam pemilihan umum pada bulan sebelumnya.
Partai Pejuang dalam pemilu tersebut menjadi partai dengan performa terburuk. Total 67 kandidat yang mereka usung di pemilu kalah, termasuk Mahathir dan putranya, Mukhriz.
Mahathir bahkan hanya berhasil mengantongi 4.566 suara dalam perebutan kursi parlemen Langkawi, daerah yang sudah menjadi kekuasaannya sejak lama.
Ini merupakan kekalahan pertama Mahathir dalam 53 tahun kariernya. Pemilu tersebut juga dianggap sebagai akhir dari kegemilangan karier politik Mahathir.
(Rik)