MANAberita.com – KEPOLISIAN bakal menginvestigasi penyebab helikopter yang ditumpangi oleh rombongan Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono mengalami kecelakaan di Bukit Tamiai, Kerinci, Jambi, Minggu (19/2).
Wakil Kepala Polda Jambi, Brigjen Yudawan Rosniwarso mengungkapkan jika Polairud Baharkam Polri dalam waktu dekat akan melalukan penyelidikan itu.
“Nanti Baharkam Polri, Waka Polairud sudah menyampaikan demikian,” ujarnya, Rabu (22/2).
Tidak sampai disitu, bangkai Helikopter Polri jenis Super Bell 3001 juga akan dievakuasi.
“Kita rencana akan mengambil ini, mungkin minggu depan. Komponen yang berat akan diangkut dengan jalur udara,” tuturnya.
Diberitakan, Helikopter yang ditumpangi Kapolda Jambi mendarat darurat di area Bukit Tamia, Muara Emat saat dalam perjalan menuju Kerinci.
Helikopter tersebut turut ditumpangi Direktur Polairud Polda Jambi Kombes Michael Mumbunan, Direktur Reskrimum Polda Jambi Kombes Pol Andri Ananta, ADC Kapolda Jambi Briptu Aditya, ko-pilot bernama AKP Amos, pilot AKP Ali Nurdin, Korpspripim Polda Jambi Kompol Ayani, dan mekanik Aipda Susilo.
Setelah hari terjebak di sana, sebanyak delapan korban kecelakaan ini berhasil dievakuasi dan mendapatkan perawatan intensif.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengklaim bahwa helikopter yang digunakan rombongan Kapolda Jambi, layak digunakan dan selalu dirawat. Namun, ketika digunakan ke Kerinci, pilot dan kru menghadapi kabut tebal sehingga memutuskan melalukan pendaratan darurat.
“Yang jelas, heli yang digunakan rombongan Kapolda Jambi, yang selama ini layak digunakan. Karena cuaca buruk, diperlukan pendaratan darurat,” ujarnya, Selasa (21/2).
Kendati demikian, Polri akan melakukan evakuasi bangkai kendaraan ini, serta melakukan pendalaman kecelakaan ini.
“Nanti akan dicek lebih lanjut. Yang jelas helinya patah, rusak, tentu akan dievakuasi yang selanjutnya akan dilakukan pendalaman,” kata Listyo.
(sas)