Agar Perempuan Mau Bekukan Sel Telur, Pemerintah Jepang Tawarkan Uang

Manaberita.com – PEMERINTAH Jepang melakukan berbagi upayah untuk mengendalikan penurunan populasi dan angka kelahiran yang sudah mencapai tahap cukup gawat.

Yakni salah satunya di Tokyo, pemerintah akan memberikan uang bagi wanita yang ingin membekukan sel telur.

“Kami mengakui bahwa penurunan angka kelahiran berada dalam situasi kritis. Dalam pemahaman saya, berbagai macam faktor berperan, mencegah individu dalam mewujudkan harapan mereka akan pernikahan, kelahiran anak dan pengasuhan anak,” cetus Yoshihiko Isozaki, Wakil Kepala Sekretaris Kabinet Jepang.

Baca Juga:
Jepang Bawa 20 Pengungsi Ukraina Dari Polandia

Seperti dikutip dari Fox News, dalam sebuah program baru, pemerintah akan membantu dana sekitar USD 2.200 per orang atau sekitar Rp 33 juta dengan kuota sampai 300 warga Tokyo, yang ingin membekukan sel telur, metode agar perempuan tetap bisa hamil di masa depan.

“Ada banyak karyawan yang bingung memilih antara meniti karir dan menentukan waktu untuk hamil dan punya anak,” kata seorang perwakilan perusahaan kosmetik Pola. Ia pun menyambut program itu sebagai inisiatif yang baik.

Seperti diberitakan, pada tahun lalu di Jepang, orang yang meninggal sekitar dua kali lebih banyak daripada yang lahir, dengan kurang dari 800.000 kelahiran dan sekitar 1,58 juta kematian. PM Jepang sendiri berjanji menggandakan pengeluaran untuk anak-anak dan keluarga dalam upaya untuk mengendalikan penurunan tersebut.

Baca Juga:
Duh! Korea Utara Menembakkan Rudal Balistik Setelah Memprotes Latihan Amerika

Populasi sudah turun menjadi 124,6 juta dari puncaknya lebih dari 128 juta pada tahun 2008, dan laju penurunan makin meningkat. Sementara proporsi orang berusia 65 tahun atau lebih meningkat jadi lebih dari 29% pada 2022. Meski sebenarnya di Korea Selatan angka kesuburan lebih rendah, populasi Jepang menurun lebih cepat.

Berbagai upaya berusaha dilakukan Jepang untuk mengatasi persoalan pelik ini. Di antaranya adalah dengan mengadakan event perjodohan massal, mengajarkan kiat-kiat berkencan pada warga, sampai menggunakan big data untuk menjodohkan para penduduk sesuai idaman masing-masing.

(Rik)

Komentar

Terbaru