Gencatan Senjata di Sudan Diperpanjang Jadi 72 Jam

MANAberita.com – PASUKAN Sudan mengumumkan melakukan perpanjangan gencatan senjata pada Minggu (30/4) waktu setempat.

Perpanjangan ini berlaku selama 72 jam. Dilansir dari AFP, salah satu tentara Sudan mengatakan perpanjangan tersebut disebabkan karena adanya mediasi antara Amerika Serikat dan Arab Saudi.

Adapun gencatan senjata sebelumnya dijadwalkan berakhir secara resmi pada Minggu (30/4) tengah malam waktu setempat.

Sudan tengah bergejolak saat pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RFS) dan pasukan keamanan bertempur memperebutkan kekuasaan sejak 15 April.

Baca Juga:
Koalisi Yang Dipimpin Saudi Mencabut Pembatasan Impor di Yaman Selatan, Kenapa?

Perang saudara di Sudan ini sudah memasuki minggu ketika sejak pertama kali pecah.

Pertempuran bahkan terjadi di Ibu Kota Sudan, Khartoum. Banyak warga yang mendengar ledakan berkali-kali dalam sehari.

Selain itu, beberapa wilayah di Khartoum juga mengalami krisis air, listrik, sampai logistik.

Merespons konflik itu, sejumlah negara melakukan evakuasi terhadap warganya yang tinggal di Sudan, termasuk Indonesia.

Baca Juga:
Hah! Pasukan Israel Membunuh Tiga Warga Palestina di Tepi Barat Yang Telah Diduduki

Sebanyak 363 warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dariSudan untuk tahap kedua sudah tiba di Indonesia pada Minggu (30/4).

“Hari ini (30/4), sebanyak 363 WNI telah tiba di tanah air menggunakan pesawat Garuda Indonesia GA 991,” demikian rilis resmi Kementerian Luar Negeri.

Sedangkan pada 28 April, sebanyak 385 WNI yang dievakuasi dari Sudan telah tiba di Indonesia.

Kedatangan mereka disambut langsung Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dan pejabat lain di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Baca Juga:
Waduh! Empat Tewas Dalam Penembakan Terkait Narkoba di Pantai Meksiko di Cancun

Sejauh ini, total WNI yang telah dievakuasi dan dipulangkan ke tanah air berjumlah 748 orang.

Pemerintah melakukan evakuasi WNI dari Sudan secara bertahap. Mulanya, pihak berwenang RI mengevakuasi WNI dari Khartoum ke Port Sudan.

Kemudian para WNI itu dievakuasi dari Port Sudan ke Jeddah, Arab Saudi. Dari Jeddah barulah mereka diterbangkan ke Indonesia.

(sas)

Komentar

Terbaru