Lima Tentara Prancis Dituduh Gagal Membantu Pada Tragedi Migran

Manaberita.com – LIMA tentara telah didakwa oleh polisi Prancis sehubungan dengan kematian 27 orang yang tenggelam yang berusaha menyeberangi Selat Inggris pada 24 November 2021. Mereka adalah satu dari sembilan orang yang ditahan untuk diinterogasi. Menurut sumber yudisial, mereka didakwa gagal membantu kapal yang tenggelam. Media Prancis melaporkan bahwa sekitar 15 panggilan dari kapal tidak dijawab.

Dilansir dari BBC, Malapetaka adalah yang terburuk dari jenisnya dalam sejarah. Sebagian besar migran adalah Kurdi Irak, berusia antara tujuh hingga empat puluh enam tahun. Seorang pejabat dari Utopia 56, sebuah kelompok yang mengadvokasi para migran, mengungkapkan kebahagiaannya setelah mengetahui dakwaan tersebut. Kami hanya bisa senang bahwa segala sesuatunya bergerak maju dalam arti kriminal, kata Flore Judet.

Semua kecuali dua orang di kapal kecil yang membawa orang dewasa, anak-anak, dan penumpang lainnya, tewas tak lama setelah meninggalkan pantai Prancis. Pusat Penyelamatan Selat Prancis dihubungi oleh penumpang pada pukul 01:48, yang mengatakan kapal mereka tenggelam dan mesinnya mati, menurut laporan sebelumnya di surat kabar Le Monde. 15 menit kemudian, kelompok itu diduga mengirimkan lokasi mereka kepada pihak berwenang melalui WhatsApp, tetapi mereka tidak menanggapi. Setelah 10 jam, tim penyelamat akhirnya tiba setelah nelayan membunyikan alarm.

Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), sebuah cabang PBB, menyatakan pada saat tragedi itu bahwa bencana tersebut telah mengakibatkan jumlah kematian tunggal tertinggi di Channel tersebut sejak mulai mengumpulkan statistik pada tahun 2014. Perdana Menteri Inggris saat itu, Boris Johnson, menyatakan “mengerikan” atas insiden tersebut dan bersumpah bahwa negaranya “tidak akan menahan” dalam perjuangannya melawan organisasi perdagangan manusia. Seorang pria berusia 32 tahun didakwa berpartisipasi dalam komplotan untuk mengangkut para migran ke Inggris dan muncul di pengadilan London sehubungan dengan bencana pada November 2022.

Baca Juga:
Baru Belajar Malah Kecebur Saluran Irigasi, Motornya Ketemu, Eh Korbannya Hanyut

Keluarga migran yang tenggelam diduga ditawari uang oleh Harem Ahmed Abwbaker sebagai imbalan atas sikap diam mereka. Sebuah jaringan penyelundupan yang diduga terlibat dalam insiden fatal tersebut menyebabkan penangkapan 15 orang oleh polisi Prancis pada bulan Juni tahun lalu, yang sebagian besar berasal dari Afghanistan. Setelah rekor jumlah orang yang tiba dengan perahu kecil di Selat Inggris tahun lalu, pemerintah Inggris telah berjanji untuk mengatasi masalah tersebut.

[Bil]

Komentar

Terbaru