MANAberita.com – MENTERI Investasi Bahlil Lahadalia mengaku terpanggil usai namanya masuk bursa daftar calon ketua umum Partai Golkar, menggantikan Airlangga Hartarto.
Dia tidak menutup kemungkinan peluang menjadi ketua umum Golkar. Namun, Bahlil berkata proses harus dilakukan sesuai mekanisme partai.
“Setiap kader yang merasa bertanggung jawab untuk pengabdian kepada partai saya pikir semuanya terpanggil, tetapi lewat mekanisme partai,” kata Bahlil di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (25/7).
Mengutip CNN Indonesia, Bahlil juga mengatakan sudah mengabdi di partai Golkar sejak tahun 2001. Bahkan, ia telah masuk ke struktural Golkar hingga 2014.
Dia mengaku tak dipanggil Airlangga untuk kepengurusan saat ini. Akan tetapi, ia tetap bertahan sebagai kader Golkar.
Bahlil tak memastikan secara gamblang apakah akan menerima jika ada dorongan mencalonkan diri sebagai ketua umum Golkar. Dia cuma berkata semua proses harus sesuai aturan.
“Saya kan bilang lewat mekanisme partai. Jadi, lewat mekanisme partai saja,” ujarnya.
Sebelumnya, Bahlil telah memberi isyarat bahwa dirinya siap diusung menjadi calon ketua umum Partai Golkar, jika lewat mekanisme yang jelas sesuai organisasi.
Isyarat Bahlil siap diusung menjadi calon ketua umum Golkar sebelumnya disampaikan ketika berbicara dengan sejumlah pemimpin media massa terkait kondisi Golkar saat ini.
Menurut pria yang pernah menjabat struktur DPD Golkar Papua ini, partainya tengah butuh uluran tangan dari para kader, mengingat banyak suara dari perwakilan daerah yang menyebut Golkar butuh perbaikan.
Oleh karena itu, ketika ditanya jika dirinya menjadi kandidat calon ketua umum Golkar, Bahlil merasa punya tanggung jawab.
“Sebagai kader Golkar, ketika melihat partainya dalam kondisi yang membutuhkan uluran tangan kader, yang merasa bertanggung jawab, saya yakin semua akan punya perasaan itu. Tapi lewat mekanisme yang jelas sesuai organisasi,” ucap Bahlil di kediamannya di Jakarta Selatan, Sabtu (22/7).
Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan Partai Golkar sepenuhnya punya mekanisme dan wewenang dalam menentukan apakah Bahlil akan menjadi ketua umum Partai Golkar.
“Silakan saja itu kan (kewenangan) Golkar, kan Golkar yang menentukan,” kata Luhut saat ditemui di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura-Kura Bali, di Denpasar Selatan, Selasa (25/7).
Luhut tak berkomentar banyak apakah Bahlil merupakan kader yang tepat untuk memimpin Partai Golkar saat ini.
“Saya tidak tahu. Tanya saja (sama Golkar),” ujarnya.
Luhut mengamini Partai Golkar saat ini butuh perbaikan, menyusul klaim Bahlil yang menyebut elektabilitas partai berlambang pohon beringin itu hanya berkisar 6 persen saja pada 2023 meski sempat mendapat 13 persen pada Pemilu 2019.
“Iya memang harus ada langkah-langkah untuk memperbaiki itu. Tidak bisa juga kita menangisi saja, harus ada langkahnya. Apa langkahnya, itu elite-elite Golkar saja,” ujarnya.
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi itu pun mengaku siap menjadi ketua umum Partai Golkar bila banyak kader yang mendukungnya.
“Kalau didukung mau,” jawab Luhut ketika ditanya apakah dia siap menjadi ketua umum Golkar jika didukung oleh banyak kader.
Kepemimpinan Airlangga Hartarto di Partai Golkar saat ini tengah mengalami guncangan di internal partai. Dewan Pakar Golkar mengusulkan pergantian ketua umum melalui Munaslub.
Mereka beralasan Airlangga gagal menaikkan elektabilitas sebagai bakal capres. Sejumlah nama kader Golkar seperti Luhut, Bahlil, dan Bambang Soesatyo muncul sebagai kandidat ketua umum.
“Siapa yang selevel oleh Pak Airlangga? Ya Luhut Binsar Pandjaitan, itu kalau mau dilihat yang super hebat,” tutur Anggota Dewan Pakar Partai Golkar Ridwan Hisjam pada jumpa pers di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (12/7).
(sas)