Manaberita.com – SEORANG warga di Malang, Jawa Timur, Silvia YAP (52), mengaku telah kehilangan uang di rekeningnya.
Silvia YAP kehilangan uang sebesar Rp 1,4 miliar lantaran mengklik undangan pernikahan palsu yang dikirim via WhatsApp (WA). Silvia pun melapor ke polisi.
Melansir dari detikJatim, pengusaha aksesori kendaraan asal Jalan Inspol Suwoto, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, itu melaporkan kasus ini ke Polda Jawa Timur pada Rabu (5/7). Pengacara Silvia, Hilmy F Ali, Silvia pun menceritakan kejadiannya.
Awalnya, Silvia mendapatkan kabar kolega bisnisnya akan menggelar pernikahan pada Mei 2023. Silvia tidak merasa curiga dan langsung mengunduh pesan yang dikirim dari aplikasi perpesanan itu. Hilmy menyebut handphone kliennya itu ada 6 aplikasi mobile banking, namun yang kebobolan hanya beberapa rekening.
“Akhir Mei 2023, klien kami menerima undangan pernikahan digital. Undangan tersebut diklik, terus di handphone-nya ada enam aplikasi mobile banking. Tapi yang kebobol hanya bank (BUMN) itu. Kasus ini sudah kami laporkan ke Polda Jatim soal illegal access dan TPPU,” ujar Hilmy mendampingi Silvia.
Selanjutnya, pada 25 Mei 2023, Silvia mendapat notifikasi dari telepon genggamnya terkait adanya perangkat asing yang mencoba untuk mengakses emailnya. Demi mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, Silvia mengganti dan membeli HP baru untuk menyimpan data pribadinya.
Hilmy mengungkapkan, pada hari yang sama, mulai ada transaksi pemindahan dana dari rekening milik kliennya. Pemindahan itu diketahui dari notifikasi melalui email Silvia. Pemindahan dana dari rekening itu terjadi mulai pukul 21.00 hingga 23.59 WIB.
“Dana itu keluarnya dari dua rekening klien kami. Anehnya, pemindahan dana itu melalui aplikasi perbankan mobile. Padahal klien kami tidak pakai aplikasi itu, karena dana yang dimiliki murni untuk disimpan sebagai tabungan,” ungkapnya.
Dari tiga jam itu, lanjut Hilmy, dana di rekening Silvia berpindah tanpa adanya konfirmasi lebih dahulu sebagai nasabah atau pemilik rekening. Dari total tabungan Rp 1,4 miliar lenyap dalam sekejap tersisa Rp 2 juta saja.
(Rik)