Manaberita.com – UNANG Rustanto, Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (Sudin KPKP) Jakarta Utara, mengatakan pihaknya belum bisa memastikan penyebab kematian puluhan kucing di RW 05 Kelurahan Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Ia menyampaikan kucing-kucing itu sempat mengeluarkan cairan pada kelaminnya dan kejang-kejang sebelum mati secara mendadak.
“Sampai saat ini kita belum tahu penyebabnya mati apa, cuma tanda di lapangan, di mulutnya itu tidak ada busa. Tanda lain kejang-kejang dan mengeluarkan air kencing. Makanya aku enggak boleh melakukan justifikasi itu diracun, sebelum ada hasilnya keluar,” kata Unang dikutip dari CNNIndonesia.
Unang mengimbau masyarakat untuk menjaga kucingnya agar tidak keluar dari rumah sebagai upaya pencegahan.
“Diberi imbauan untuk tidak mengeluarkan kucingnya dan memberi makanan tambahan berupa vitamin untuk menambah daya tahan tubuh kucing peliharaan mereka,” ucapnya.
Sementara itu, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta saat ini masih mengobservasi kematian kucing-kucing tersebut.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian, Suharini Eliawati mengatakan setidaknya ada 21 ekor kucing yang mati mendadak di wilayah itu terhitung sejak 6 Juli 2023. Satu di antaranya, ditemukan petugas saat turun ke lapangan pada Selasa (11/7) lalu.
“Berdasarkan informasi lapangan terdapat 21 ekor kucing mati semenjak tanggal 6 Juli 2023 dengan gejala kejang dan mengeluarkan air seni sebelum mati,” katanya.
“Pada saat dilakukan investigasi masih ditemukan 1 ekor kucing yang mati,” imbuhnya.
Petugas kemudian membawa sampel kucing mati itu untuk dilakukan nekropsi dan pemeriksaan patologi di laboratorium Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan dan Peternakan.
Upaya itu dilakukan agar Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta mendapatkan diagnosa atas penyebab kematian puluhan kucing tersebut.
(Rik)