MANAberita.com – ANGGOTA Dewan Pelangai Pahang, Malaysia, Johari Harun, menjadi salah satu korban tewas dalam insiden kecelakaan pesawat di jalanan Kota Elmina, tak jauh dari Shah Alam, Negara Bagian Selangor, Malaysia, Kamis (17/8).
Dia adalah salah satu dari delapan penumpang di dalam pesawat yang meninggal. Kecelakaan itu juga menewaskan seorang pengemudi mobil dan seorang pengendara sepeda motor.
Kedua pengemudi tewas dalam kecelakaan pesawat tersebut. Dengan demikian, total kematian mencapai 10 orang. Pesawat Jet Valet lepas landas dari Bandara Internasional Langkawi pada pukul 14:08 tiba di Bandara Sultan Abdul Aziz Shah.
Kepala eksekutif Otoritas Penerbangan Sipil Malaysia (CAAM) Norazman bin Mahmud mengatakan menara kontrol lalu lintas udara Subang melihat asap mengepul dari lokasi kecelakaan pada pukul 14:51 waktu setempat.
Namun, tidak ada panggilan mayday atau darurat dari pesawat berjenis Beechcraft Model 390 (Premier 1) dengan nomor registrasi N28JV itu.
“Investigasi keselamatan akan dilakukan oleh Biro Investigasi Kecelakaan Udara di bawah Kementerian Perhubungan Malaysia sesuai dengan Bagian XXVI Peraturan Penerbangan Sipil 2016,” kata Norazman seperti dikuti dari CAN via CNN Indonesia.
Sementara itu, Kepala Polisi Selangor Hussein Omar Khan mengatakan Departemen Kebakaran dan Penyelamatan berhasil memadamkan api dalam 10 menit.
“Petugas forensik sedang dalam proses mengumpulkan jenazah dan akan membawanya ke Rumah Sakit Tengku Ampuan Rahimah di Klang untuk proses pemeriksaan dan identifikasi post-mortem,” imbuhnya.
Mengutip dari kantor berita Malaysia, Bernama, pihak maskapai Jet Valet mengkonfirmasi menerima laporan tentang insiden jatuhnya pesawat milik perusahaan tersebut.
Namun, perusahaan masih menunggu konfirmasi dari pihak berwenang atas insiden tersebut dan berjanji untuk komitmen penuh dan kerja sama dalam penyelidikan.
“Saat ini Jet Valet belum bisa memastikan detail lainnya secara resmi termasuk korban jiwa karena masih menunggu konfirmasi dari pihak berwenang. Semua informasi dan perkembangan terbaru akan diumumkan dari waktu ke waktu,” demikian pernyataan perusahaan.
Seorang saksi mata bernama Nur Alia Nordin (28) mengaku mendengar ledakan keras saat kejadian berlangsung. Saat itu, ia sedang berada di rumahnya di Kampung Kubu Gajah.
Mendengar ledakan yang memekakkan telinga, Nur lekas berlari keluar untuk melihat apa penyebabnya. Jarak rumah Nur dengan lokasi kejadian sekitar 3 kilometer (km).
Sejak di perjalanan menuju lokasi, ia melihat asap hitam tebal membumbung ke udara. “Saya mendengar ledakan keras dan begitu saya sampai di lokasi, saya melihat seseorang terbakar, di tanah,” jelasnya.
(sas)