Manaberita.com – Joko Widodo Presiden Republik Indonesia, menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatera Utara, Sabtu (19/8).
Jokowi mengaku memilih menunda keberangkatan ke Afrika karena ingin menghadiri acara IPM terlebih dahulu.
“Begitu ada undangan dari IPM saya atur waktu. Harusnya hari ini saya berangkat ke Afrika. Tapi karena ada Muktamar IPM, berangkat ke Afrika saya undur besok. Berangkatnya nanti saya langsung dari Medan,” kata Jokowi.
Melansir dari CNN Indonesia, Jokowi mengaku kangen dengan para kader IPM sehingga menghadiri langsung kegiatan Muktamar IPM di Medan.
“Saya datang karena kangen bertemu dengan saudara sekalian. Jujur saya senang. Hampir lima tahun ini baru ketemu. Alhamdulillah bisa mengobati kangen saya terhadap IPM,” ujarnya.
Jokowi mengatakan saat ini dunia tengah dilanda disrupsi teknologi digital. Menurutnya, perubahan dalam dunia digital telah merambah ke berbagai sektor di tengah masyarakat.
“Apa apa serba digital. Mau lihat menu restoran digital, mau belanja juga digital, mau pesan kendaraan juga lewat aplikasi. Mau bayar juga lewat digital yaitu lewat QRIS,” katanya.
“Kalau dulu pergi enggak bawa dompet bisa bingung. Tapi kalau anak muda sekarang bawanya cuma satu HP, all in one,” ujar Jokowi menambahkan.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyinggung perkembangan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence seperti Chat GPT yang bisa menjawab pertanyaan apapun.
“Saat ini berkembang pesat teknologi kecerdasan buatan. Contohnya Chat GPT. Kita tanya apapun dia bisa jawab, lakukan analisis, bisa ngerjain tugas, makalah, skripsi dia bisa,” katanya.
Menurut Jokowi, era digital membuat generasi muda lebih unggul. Ia pun berpesan pada generasi muda agar menguasai dan memanfaatkan teknologi untuk kesejahteraan umat.
“Memang semua yang serba digital membuat generasi muda lebih unggul karena tumbuh di era digital. Pesan saya pelajari kuasai dan kembangkan. Dan manfaatkan semuanya untuk kesejahteraan umat,” ujarnya.
Dengan menguasai digitalisasi, lanjut Jokowi, generasi muda menjadi tangguh. Akan tetapi, dari semua itu hal yang paling penting adalah budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.
“Bisa menjadi generasi tangguh bukan hanya menguasai IPTEK tapi budi pekerti luhur moral yang baik. Tidak ada gunanya nilai 10 kalau moralnya nol, budi pekertinya tidak baik,” ujarnya.
Karena itulah, Jokowi berpesan agar IPM dapat menjadi suri teladan bagi generasi muda muslim dengan menguasai ilmu teknologi dan juga memiliki moral yang baik serta mental yang kuat.
“Zaman sekarang ini zamannya anak muda. Zamannya generasi Y, gen Z dan generasi Alfa. Zamannya saudara sekalian. Bukan zaman saya lagi, saya termasuk generasi lawas. Maka saya harapkan pelajar IPM menjadi teladan generasi muda muslim yang maju dan penguasaan IPTEK-nya hebat, punya budi pekerjaan moral yang baik, mental yang kuat,” katanya.
Kegiatan itu turut dihadiri oleh Menpora Dito Ariotedjo, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Wali Kota Medan Bobby Nasution, hingga Ketua Umum PP Muhammadiyah Haidar Nashir.
(Rik)