Sejarah Gelap di Balik Supersemar, Megawati Buka Suara

  • Jum'at, 25 Agustus 2023 - 08:06 WIB
  • Nasional

Manaberita.com – Megawati Soekarnoputri Presiden kelima RI, mengungkap kecurigaannya mengenai dugaan penyimpangan sejarah di balik peristiwa Surat Perintah Sebelas Maret atau Supersemar.

Supersemar adalah surat perintah yang berisi instruksi Presiden pertama RI Sukarno kepada Soeharto untuk mengambil segala tindakan guna mengatasi situasi keamanan pada 1966.

Dilansir dari CNN Indonesia, Megawati yang hadir pada acara peresmian Patung Bung Karno di Omah Petroek, Sleman, DIY, dalam sambutannya sempat mengenang masa-masa akhir kepemimpinan ayahnya.

Baca Juga:
Waduh! Raksasa Pertambangan Mengatakan Pekerja Dibayar Rendah Selama 13 Tahun

Megawati mengatakan, dirinya beberapa kali diundang jadi pembicara acara diskusi di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas). Dalam momen itu ia mengajak semuanya untuk melihat dan berpikir secara logis rangkaian peristiwa Supersemar yang berujung pada transisi kekuasaan dari Soekarno kepada Soeharto.

“Sejarah dari sini sampai sekarang kalau saya lihat ini permasalahan politik dan geopolitik. Mengapa, ketika zaman Pak Harto, saya dengan segala hormat saya, atau zaman orde baru mengapa kita melihat itu bahwa penyimpangan sejarah sebenarnya,” kata, Rabu (23/8).

“Gampangnya, saya di Lemhannas mengatakan begini, kalian mbok mikir, peristiwa itu jangan lihat saya anaknya (Sukarno), tapi berpikirlah logic dan obyektif,” sambung dia.

Baca Juga:
Kapal Terbalik Di Lepas Pantai Lebanon Dua Pengungsi Tewas Dan 232 Diselamatkan

Megawati menerangkan, beberapa tahun sebelum Sukarno lengser, ayahnya itu telah diangkat sebagai presiden seumur hidup oleh MPRS. Namun, Bung Karno kemudian dituduh bermitra dengan PKI yang dinyatakan terlarang dan dibubarkan tahun 1966.

“Ketika Pak Harto menggantikan, keluarlah sebuah TAP MPR, yang katanya sumbernya dari Supersemar yang mengatakan bahwa Bung Karno diturunkan karena melakukan, ada indikasi itu istilahnya bekerja sama sama sebuah partai, PKI yang terlarang,” ucapnya.

(Rik)

Komentar

Terbaru