MANAberita.com – KEJADIAN miris tentang ketidakadilan yang didapatkan oleh orang tidak mampu kembali terjadi. Kali ini jenazah bayi di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), terpaksa dibawa menggunakan ojek karena orangtuanya yang tak bisa membayar ambulans.
Bayi perempuan tersebut meninggal usai selama beberap hari mendapatkan perawatan di RSUD Bima.
Namun ketika akan dibawa pulang, pihak Rumah Sakit tidak menyediakan Ambulans gratis untuk mengantar jenazah.
Keluarga pun terpaksa membawa bayi menggunakan sepeda motor karena tak ada uang untuk membayar ambulans.
Dilansir @manaberita dari Kompas.com, Kepala Desa setempat mengatakan bahwa pihak rumah sakit tidak mengantarkan bukan tak bersedia, namun karena harus ada biaya untuk diantarkan menggunakan jasa Ambulans.
Mirisnya lagi, jarak rumah sakit dan rumah si bayi berjarak 100 kilometer. Keluarga korban tentu saja sangat kecewa dengan kejadian ini.
Ironisnya, jasad bayi juga sempat ditahan terlebih dahulu karena keluarga yang belum membayar lunas biaya rumah sakit si bayi.
Bayi yang lahir lima hari yang lalu ini memang memiliki kondisi yang lemah. Sementara sang ibu ternyata mengalami kelumpuhan selama 15 tahun.
Suhada sang ibu juga bukan peserta dari layanan BPJS. Keadaan ini mengakibatkan dirinya harus membayar biaya pengobatan putrinya sebanyak 600 ribu per haarinya.
Karena itulah, keluarga tidak mampu membayar hingga bayi ditahan di RSUD. Kades pun berusaha untuk meminta keringanan pada pihak rumah sakit.
Namun hal tersebut tidak merubah ketentuan yang ada, hingga akhirnya bayi bisa dibawa pulang setelah keluarga memberii jaminan KTP, KK dan juga buku nikah.
Menanggapi masalah ini, Direktur rumah sakit pun menyampaikan permintaan maaf pada pihak keluarga. (Int)