MANAberita.com – SEBELUM hari raya Lebaran 2017, Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan telah menyarankan masyarakat agar menghindari Kawah Sileri, Dieng, Desa Kepakisan, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Timur, karena sering terjadi letusan tiba-tiba (freatik).
Rekomendasi resmi itu diakui PVMBG tersebut dikirimkan kepada pengelola wisata Gunung Dieng serta pemerintah setempat. PVMBG mengimbau agar tidak ada aktivitas manusia hingga radius 100 meter dari Kawah Sileri.
Menurut Kepala PVMBG Kasbani, sejak diterbitkannya rekomendasi tersebut, aktivitas geologi di kawah tersebut terus diukur oleh petugas pemantau gunung api setempat.
“Kalau letusan freatik itu terkait dengan tekanan air. Ada kumpulan tekanan uap air jadi airnya meletus (campur lumpur) kejadiannya tiba-tiba dan sesaat sudah,” kata Kasbani melalui telepon, Minggu (2/7/2017).
Kasbani mengatakan letusan Kawah Sileri yang mengakibatkan 17 wisatawan dievakuasi ke puskesmas terdekat tidak dibarengi dengan gas beracun sehingga tidak terjadi korban jiwa.
Dilansir Liputan6.com, Dia menjelaskan sementara ancaman bahaya gas beracun, seperti CO2 dan H2S, dikeluarkan berada di Kawah Timbang, Gunung Dieng.
“Masyarakat diharapkan waspada jika penggalian tanah di sekitar Kawah Timbang dengan kedalaman lebih dari satu meter karena masih terancam bahaya gas CO2 dan H2S,” ujar Kasbani.
PVMBG menghimbau masyarakat agar tetap tenang, tidak terpancing isu-isu yang terkait dengan aktivitas Gunung Dieng. Pada 29 Juni 2017, suhu kawah 58,8 derajat Celcius dengan pH kawah 5,98 dan suhu udara 23,3 derajat Celcius. Sedangkan, volume gas beracun di udara seperti CO2 sebesar 0,05 persen, SO2 nihil serta H2S 0,5 ppm.