Heboh! Masyarakat Bangkalan Geleng Kepala Lihat Foto Para Remajanya Pamer Bra dan Payudara

  • Kamis, 03 Agustus 2017 - 15:38 WIB
  • Peristiwa
Viral foto pamer bra dan payudara di jembatan Suramadu.
Viral foto pamer bra dan payudara di jembatan Suramadu.

MANAberita.com – MASYARAKAT di Kabupaten Bangkalan merasa dimalukan dengan ulah sebagia remaja wanitanya. Lantaran baru-baru ini beredar beberapa foto gadis yang dengan sengaja memamerkan bra hingga menampakkan payudaranya.

Dalam foto yang menjadi viral tersebut diketahui diambil di taman alun-alun kota, Paseban dan sekitar Jembatan Suramadu. Dalam foto tersebut ditulis keterangan ‘Bangkalan punya cerita…((berita terhangat pekan ini..)) ancor madurenah tretannnn (hancur Madura saudara).

Terpisah, foto kedua yang berlatar belakang Jembatan Suramadu diambil pada malam hari. Dalam foto tersebut menampakan seorang gadis memakai jilbab warna orange, sweeter warna kuning dan menggunakan celana hitam itu memamerkan BH sambil berdiri diatas motor.

Foto tersebut diberi caption ‘sapa pole riyah ye.. (siapa lagi ini ya) lagi ngeHitz foto kekinian.

Foto tidak senonoh ini menjadi tren di kabupaten Bangkalan.

Foto yang melanggar moral tersebut nampaknya berhasil membuat geram elemen masyarakat Bangkalan. Hal tersebut terbukti dari adanya tindakan yang diambil oleh 10 mahasiswa yang tergabung dalam Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan Pendidikan (STKIP) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Bangkalan untuk mendatangi kantor Satpol PP Bangkalan, Rabu (02/08).

Mereka mengadakan audiensi dengan kepala Satpol PP Bangkalan, Moh Rufai dan beberapa pejabat lainnya. Dalam audiensi tersebut mereka mendesak agar Satpol PP lebih memperketat ketertiban dan keamanan wilayah setempat terutama memberlakukan jam malam.

Baca Juga:
6 Wanita yang Punya Payudara Palsu Terbesar di Dunia dan Apa Pendapat Dokter

“Tolong Satpol PP lebih meningkatkan kontrol dengan memberlakukan jam malam. Artinya, kegiatan patroli mulai pukul 9 malam ke atas,” ungkap Ketua PMII Komisariat STKIP PGRI Baijuri Alwi.

Menurut Baijuri, tanggung jawab moral bukanlah menjadi tugas personal. Melainkan tanggung jawab bersama antara pemkab, aparat, dan masyarakat.

“Kami mengkaji bahwa postingan foto seperti yang telah beredar tak sesuai dengan Kota Bangkalan yang disebut dengan Kota Dzikir dan Bersalawat,” jelasnya dilansir Sriwijayapost.

Baca Juga:
Soal Sunan Kalijaga Pamer Dolar, Farhat Abbas: Kampungan!

Selaras dengan Baijuri, koordinator audensi Suhaibin Sofa. Menurutnya, kejadian tersebut akibat dari minimnya kontrol dari aparat Satpol PP Bangkalan dalam melakukan penertiban.

“Sehingga para pemuda-pemudi yang seharusnya berada di tempat rekreasi keluarga (Taman Paseban) berperilaku leluasa. Di situlah kemerosotan moral Kota Bangkalan. Itu menjadi cambuk bagi semua,” tegas Suhaibin.

Selain mendesak Satpol PP Bangkalan memberlakukan jam malam, mahasiswa juga mendesak peningkatan sistem kontrol, menggelar razia rutin di Taman Paseban, dan menertibkan terhadap semua kegiatan yang tidak sesuai dengan norma agama. (neny)

Komentar

Terbaru