Dua Kakak Beradik Ini Dipasung Ibunya Sendiri Karena Tidak Lulus Tes CPNS

  • Selasa, 05 September 2017 - 13:10 WIB
  • Peristiwa
Kakak beradik dipasung puluhan tahun oleh ibunya karena tidak lulus ujian CPNS.
Kakak beradik dipasung puluhan tahun oleh ibunya karena tidak lulus ujian CPNS

MANAberita.com – MENJADI Pegawai Negeri Sipil (PNS) seakan menjadi tujuan utama sebagian masyarakat Indonesia, dengan mindset dengan menjadi PNS masa depannya akan terjamin dengan gaji dari negara dan tunjangan hari tua (pensiun).

Padahal kenyataannya, sangat sulit menjadi kaya dengan mengandalkan gaji PNS, kecuali melakukan kecurangan jam kerja dengan melakukan usaha lain atau korupsi. Namun, tetap saja profesi ini menjadi favorit bagi orang banyak.

Bahkan tak sedikit dari mereka melakukan kecurangan dengan cara menyuap untuk mendapatkan seragam dan jabatan sebagai PNS.

Baca Juga:
Turki Serang Irak Utara Lewat Jalur Darat!

Banyaknya minat dari Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) diseluruh wilayah Indonesia membuat kuotanya dan kesempatannya terbatas sehingga CPNS-CPNS yang mendaftar tidak semuanya diterima. Hal itulah yang terkadang membuat CPNS yang tidak lulus menjadi depresi hingga nekad menghabisi nyawanya.

Seperti kejadian dua kakak beradik asal Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara ini. Siti Nurliyana Purba (43) dan adiknya Janter Purba (32) mengalami gangguan kejiwaan karena tidak lulus CPNS.

Bungani Saragih, orang tua Siti dan Janter mengaku bahwa dirinya terpaksa memasung kedua anaknya tersebut selama puluhan tahun karena sering mengganggu orang-orang yang melewati rumahnya.

Baca Juga:
2.513 Peserta CPNS Muba Dinyatakan Lulus Administrasi

Awalnya kedua kakak beradik tersebut hanya dikurung, namun lama kelamaan keadaannya semakin memburuk dan sering mengamuk sehingga masyarakat sekitar terancam dengan keberadaannya. Oleh karena itu sang ibu terpaksa memasung kedua kaki mereka.

Siti dan Janter sempat dirawat di RS Jiwa Adam Malik Medan, namun karena tidak sanggup membiayai pengobatannya, mereka terpaksa keluar dan dirawat dirumah. Karena faktor ekonomi, kini keduanya terpaksa tinggal dan dipasung di sebuah kamar yang berukuran 2 X 3 meter yang terpisah, dengan kondisi kamar yang kotor, dan aroma yang tidak sedap.

Bungani juga mengatakan bahwa Siti mulai menderita gangguan kejiwaan sejak ia gagal lulus ujian CPNS pada usianya 19 tahun. Meskipun begitu sang ibu mengaku tetap menjaga dan memberi makan serta merawat kedua anaknya tersebut. (neny)

Komentar

Terbaru