MANAberita.com – PESTA demokrasi lima tahunan, tampaknya benar-benar dinikmati masyarakat Kecamatan Sungai Keruh Kabupaten Musi Banyuasin. Pasalnya, di kecamatan ini, bertaburan Tempat Pemungutan Suara (TPS) unik.
TPS unik tersebut tentunya sangat menggugah para pemilih untuk menyalurkan hak suaranya. Sebab, selain unik, diseluruh TPS Kecamatan Sungai Keruh para pemilih yang telah menyalurkan hak suaranya mendapatkan souvenir berupa gantungan kunci.
Adapun TPS unik di Kecamatan Sungai Keruh, diantaranya, TPS 02 Desa Sungai Dua, di TPS ini seluruh anggota KPPS menggunakan pakaian tradisional Jawa, bahkan TPS nya pun di design bernuansa Jawa. TPS 04 Desa Rantau Sialang, di TPS ini nuasa milenial membuat para pemilih semangat, sebab usai menyalurkan hak pilih, pemilih dapat berselfie ria lantaran disediakan foto boot.
Lalu di TPS 05 Desa Gajah Mati, di TPS ini seluruh anggota KPPS adalah ibu-ibu menggunakan pakaian daster dan di TPS ini pula ada aturan dilarang merokok. Sedangkan di TPS 04 Desa Tebing Bulang terdapat kesenian tradisional khas Muba yakni musik batang hari sembilan.
“Ya, sengaja anggotanya kaum perempuan dan bilik suaranya ditulis dan disulap layaknya tempat bersalin dengan dihiasi gambar bayi,” ujar Ketua TPS 05 Desa Gajah Mati, Maisaroh.
Selain untuk menggugah masyarakat agar menyalurkan hak pilih, dibuatnya diTPS unik tersebut menyimpan pesan khusus untuk para pemimpin Indonesia dan para calon legeslatif terpilih.
“Ini harapannya agar para pemimpin yang terpilih memiliki ketulusan layaknya bayi yang tanpa pamrih. Harapan baru untuk pemimpin idaman rakyat,” harap dia.
Sementara, Kepala Desa Rantau Silang, Erwin, menambahkan, TPS 04 Rantau Sialang sengaja dibentuk dan bernuansa milenial karena menyesuaikan tren masa kini. “Ini untuk merangsang dan menyemarakkan niat pemilih, kita berikan door prize bekerjasama sama dengan kecamatan. Kegiatan ini juga kita laporkan ke KPU dan Bawaslu Muba,” jelas dia.
Terpisah, Camat Sungai Keruh, M Imron, mengatakan, banyaknya TPS unik di wilayahnya sebagai bentuk dukungan pihaknya untuk meningkatkan partisipasi pemilih dan bagian dari pesta demokrasi yang harus dinikmati masyarakat dengan sukacita.
“Ini adalah pesta demokrasi, kita ingin masyarakat betul-betul menikmati. Ikut meramaikan untuk datang ke TPS, kita ingin menekan angka golput, sehingga partisipasi pemilih meningkat dengan membuat semarak mungkin ke tempat pencoblosan suara. Ini dilakukan atas kerjasama Pemerintah Kecamatan dengan Pemerintah Desa dan PPS,” tandas dia.
