MANAberita.com — BERNIAT membeli sebuah handphone (HP) yang dijual murah, Sb (14), siswi sebuah SMP menjadi korban sindikat penipu.
SB diperas hingga mengeluarkan uang Rp 21 juta, jauh di atas harga HP yang akan dibelinya.
Kejadian bermula saat Sb melihat promosi di akun Instagram Galacell. Akun ini menawarkan sebuah HP merek Realmi C1 dengan harga Rp 900.000. Padahal di pasaran, HP ini dijual rata-rata Rp 1.500.000.
“Korban tertarik membeli karena harga yang ditawarkan jauh lebih murah dari pasaran,” ujar Kasubag Humas Polres Tulungagung, AKP Sumaji, melansir Tribunnews.
Pada 24 Maret 2019, Sb memesan HP itu lewat nomor WhatsApp yang dicantumkan dalam akun.
Pada 1 April 2019, Sb mentransfer uang muka sebesar Rp 500.000. Beberapa hari kemudian SB kembali menanyakan soal HP pesanannya tersebut.
Namun pemilik akun itu memberi penjelasan, HP itu ditahan Bea Cukai karena berasal dari pasar gelap.
Pemilik akun minta Sb diminta transfer sejumlah uang, untuk menebus HP itu dari Bea Cukai.
“Terlapor ini berjanji mengembalikan uang Sb kalau nantinya barang sudah diterima,” sambung Sumaji.
Setelah transfer uang itu, Sb justru menjadi korban pemerasan.
Pemilik akun itu mengancam akan melaporkan Sb ke polisi, karena membeli HP ilegal. Karena masih kecil, Sb ketakutan dan menuruti permintaan uang dari pemilik akun.
Hingga jika ditotal uang yang sudah ditransfer SB mencapai Rp 21 juta.
“Kami belum ada penjelasan, apakah uang sebanyak itu dia minta dari orang tuanya, atau tabungannya,” tutur Sumaji.
Meski sudah mengirim uang demikian banyak, HP yang dibeli tidak kunjung datang.
Merasa dirugikan, Sb kemudian melapor ke Polres Tulungagung ada Selasa (23/04).
“Ada slip transfer di ATM BRI Nirwana Plasa ke rekening pelapor sebagai barang bukti,” ucap Sumaji.
Kini polisi masih melakukan penyelidikan, untuk mengungkap pelaku di balik akun penjual HP ini.
Lebih jauh Sumaji mengatakan, di erah digital transaksi lewat internet sudah umum dilakukan.
Namun lebih baik setiap orang punya kemampuan untuk mengenali akun penipu.
“Salah satu ciri akun penipu, dia akan menawarkan harga jauh di bawah harga normal. Jangan mudah tergiur dengan harga yang tidak masuk akal,” tandasnya. (Dil)