MANAberita.com — HARI Asyura atau biasa dikenal dengan 10 Muharram ini disambut dengan penuh kegembiraan oleh muslim sunni, salah satunya di Kampung Arab Kenduruan. Selain membagikan bubur Asyura, kampung ini juga diramaikan dengan tradisi tahunan yang biasa disebut lebaran budak kecik, Sabtu (30/09).
Dalam bahasa Palembang, lebaran budak kecik berarti lebarannya anak-anak. Eits, jangan salah dulu, disebut lebaran anak-anak karena pada hari ini sejumlah orang akan membagi-bagikan uang kepada anak-anak dan hal ini membuat mereka senang.
Biasanya, puluhan anak-anak akan berkumpul setelah sholat ashar di tengah kampung dan mulai menunggu orang yang akan membagikan uang.
Uang yang dibagikan pun nominalnya bermacam-macam, mulai dari seribu rupiah, dua ribu rupiah, hingga sepuluh ribu. Tentu saja hal ini disambut senang oleh anak-anak yang rata-rata berusia dibawah 12 tahunan, karena hal ini menambah uang jajan mereka.
Salah satunya Umar Hafidz, bocah laki-laki yang berusia 8 tahun ini mengaku sangat menyukai tradisi lebaran budak kecik.
“Seneng soalnyo dapet banyak duet, biso beli es terus kenyang jugo kareno dikasih makanan cak bubur kacang samo bubur sop. (Senang soalnya dapat banyak uang, bisa beli es terus kenyang juga karena dikasih makanan seperti bubur kacang dan bubur sop)” ujar Umar sembari tersenyum lebar.
Selain uang dan bubur Asyura, di Kampung Arab Kenduruan ini juga membagikan makanan seperti pempek, dan es buah.
Hari Asyura merupakan peringatan 9 hal-hal ini dimana Muslim Sunni percaya terjadi pada tanggal 10 Muharram, Yakni:
1. Hari diciptakannya Nabi Adam dan hari tobatnya pula
2. Berlabuhnya bahtera Nabi Nuh di bukit Judi.
3. Nabi Idris diangkat ke surga.
4. Nabi Ibrahim selamat dari apinya Namrudz.
5. Kesembuhan Nabi Yakub dari kebutaan dan ia dibawa bertemu dengan Nabi Yusuf.
6. Nabi Musa selamat dari pasukan Fir’aun saat menyeberangi Laut Merah.
7. Nabi Sulaiman diberikan kerajaan besar dan menguasai bumi.
8. Nabi Yunus dikeluarkan dari perut paus.
9. Nabi Isa diangkat ke surga setelah usaha tentara Roma untuk menangkap dan menyalibnya gagal. (Dil)