Dua Warga Polewali Mandar Tewas Tersetrum Listrik

MANAberita.com – Dua pria asal  Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat tewas di kolong jembatan. Syarifuddin (32) dan Anwar Ambas (25) diduga tewas tersetrum arus listrik.

Dilansir dari Detiknews.com, peristiwa yang terjadi di Jalan Poros Majene, Desa Banua Baru, Kecamatan Wonomulyo, Senin (31/1/2022). Lokasi kejadian tidak jauh dari rumah kedua korban yang tinggal bertetangga.

Saksi mata Hamaluddin menyebut kedua korban masuk ke kolong jembatan di depan rumahnya untuk melepas potongan besi yang kerap menyebabkan tumpukan sampah terbawa arus air.

“Mereka masuk ke kolong jembatan dengan membawa bor beton, untuk melepas potongan besi tersebut. Saya inisiatif suruh buka besi itu, karena tidak berfungsi dan mengganggu,” ujar Hamaluddin saat memberikan keterangan kepada polisi.

Sebelum kejadian Hamaluddin mengaku dirinya telah memperingati kedua korban agar berhati-hati menggunakan mesin bor listrik tersebut.

Baca Juga:
Korban Tewas Mencapai 80 Orang, Saat Penyelidikan Dikerahkan Pada Kebakaran Hutan Hawaii

“Saya sudah wanti-wanti memang, agar jangan sampai basah kena air itu bor. Mungkin karena basah tangannya, akhirnya kesetrum. Apalagi di kolong jembatan ada aliran air,”ungkap Hamaluddin yang merupakan bos kedua korban.

Kapolsek Urban Wonomulyo, Kompol Adriyan Fredrick Kopong menyebut peristiwa tersebut diketahui ketika saksi mendengar suara teriakan korban. Kedua korban sempat dilarikan ke Puskesmas terdekat, namun tidak tertolong.

“Ketika diperiksa, kedua korban sudah tidak sadarkan diri. Saksi langsung mencabut colokan listrik dan meminta bantuan masyarakat sekitar,” kata Adriyan terpisah.

Baca Juga:
Catat dan Waspada! Inilah Wilayah-Wilayah yang Berpotensi Terkena Tsunami Gempa Banten

“Atas kejadian tersebut, korban langsung dibawa ke Puskesmas Wonomulyo untuk mendapat pertolongan medis, namun kedua korban saat berada di Puskesmas dinyatakan sudah meninggal dunia akibat sengatan arus listrik,”beber Adriyan.

Polisi menduga kedua korban lalai saat menggunakan mesin bor yang masih dialiri arus listrik, ketika berada dalam genangan air di kolong jembatan. Keluarga korban menolak dilakukan otopsi, menganggap peristiwa ini adalah musibah.

[SAS]

Komentar

Terbaru