MANAberita.com – KECINTAANNYA terhadap profesi breakdance membuat Arif Setyo Budi rela melakukan apa saja demi passion yang melekat pada dirinya. Keterbatasan fisik tidak membuat semangat pemuda ini pudar. Dengan satu kaki Arif tetap mampu menjadi seorang penari breakdance di Kota Malang, Jawa Timur.
Selain sebagai penari breakdance. Arif juga tergabung dalam beberapa komunitas dance. Namun naas, impiannya goyah ketika satu malapetaka menimpanya. Akibat kecelakaan kerja yang dialaminya, pria kelahiran Malang, 15 Mei 1987 harus merelakan sebelah kakinya diamputasi.
Mengalami perubahan besar di hidupnya membuat Arif harus lalui masa-masa peralihan yang cukup sulit. Alih-alih menjadi patah semangat, ia justru menganggap ini semua sudah menjadi suratan takdir untuknya.
Arif Setyo BudiTak butuh waktu lama, Arif kembali menguasai gerakan breakdance hanya dengan satu kaki.
“Alhamdulillah tidak pernah drop, sudah punya peganggan. Ini sudah dari Allah. Tidak kepikiran aneh-aneh, ngedrop atau minder tidak pernah. Tidak pernah berpikir bagaimana menjalani hidup dengan satu kaki, alamiah saja. Jalani saja,” tutur Arif.
Terlanjur berkecimpung di dunia breakdance membuat Arif susah untuk melepas passionnya begitu saja. Ia pun terpikir untuk kembali lagi meskipun saat ini ia memiliki keterbatasan. “Awalnya sempat kagok, butuh penyesuaian. Ada beberapa gerakan yang harus dilakukan satu kaki,” jelasnya.
Tak butuh waktu lama, Arif kembali menguasai gerakan breakdance hanya dengan satu kaki. Bahkan, salah satu teman anggota komunitas mengakui bahwa sosok Arif adalah salah satu inspirator bagi teman-temannya.
Tidak hanya menyalurkan bakatnya dalam menari arif juga terus membuka peluang-peluang baru salah satunya dengan merintis usaha kuliner. “Saya bisa melakukan yang orang lain lakukan meskipun hanya dengan satu kaki, semua sama saja dengan menggunakan satu kaki maupun dua kaki. tergantung bagaimana kita menyikapi keadaan diri kita sendiri,” ujar Arif.
Dengan semangat berbagi motivasi arif menyebarkan pengalaman hidupnya lewat berbagai kegiatan sosial.
Rio Pitoeng Anggoro, salah satu rekannya mengatakan meskipun secara fisik memiliki kekurangan, tetapi mental dan kepribadian Arif sangat kuat.
Pandangan serupa juga disampaikan oleh adik kandungnya, Catur Adi Suryo. Ia menganggap sosok Arif adalah sosok yang inspiratif bagi lingkungan di sekitarnya. “Ia tidak gampang menyerah, sabar baik dan ramah,” tutupnya.
Semoga kisah di atas dapat menginspirasi dan memotifasi kita semua untuk selalu bersyukur dan tidak berhenti berharap meskipun keadaan tidak sesuai dengan keinginan. Untuk yang memiliki fisik sempurna dan sehat jangan sia-siakan nikmat yang diberikan Tuhan karena nikmat itu bisa hilang kapan saja. Dan untuk yang memiliki keterbatasan fisik, jangan jadikan keterbatasan itu sebagai hambatan untuk tetap bersyukur dan berjuang mewujudkan mimpi. Karena tidak ada usaha yang menghianati hasil. (Int)
Berikut Videonya di bawah ini: