BIADAB!!! Guru Ngaji Ini Cabuli 6 Bocah Laki-Laki di Masjid

Manaberita.com – SEORANG guru ngaji diduga melakukan aksi pencabulan terhadap 6 bocah laki-laki, kejadian tersebut terjadi di Ponorogo. Parahnya lagi kebejatan sang guru ngaji tersebut dilakukukan di tempat suci.

Diketahu pelaku tersebut berinisial T (29) yang merupakan Kecamatan/Kabupaten Ponorogo. Saat ini, pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.

“Kita sudah melakukan penahanan tersangka sejak tanggal 18 Februari lalu,” tutur Kasat Reskrim Polres Ponorogo AKP Jeifson Sitorus kepada wartawan, Jumat (11/3/2022).

Melansir dari dtiknews, Jeifson menambahkan, T merupakan pelaku tunggal dalam kasus pencabulan dengan korban 6 bocah laki-laki itu. Aksi cabul itu berlangsung selama setahun terakhir.

“Tersangka adalah salah satu pembimbing mengaji di masjid,” terang Jeifson.

Menurut Jeifson, tersangka T diduga kuat telah melakukan pencabulan tersebut sesuai laporan korban. Dugaan itu diperkuat dengan hasil visum dokter.

“Jadi selesai kegiatan mengaji tersangka mengajak korban ke dalam masjid,” tambahnya.

Setelah itu, korban mendapatkan perlakuan cabul. Masjid tersebut berada di sebuah perumahan elit di Kecamatan/Kabupaten Ponorogo.

Baca Juga:
Pembatasan Satu Juta Jamaah Ditetapkan untuk Melakukan Haji Hingga COVID-19 Mereda

Ketika hendak melancarkan aksi pencabulan, usai mengajar mengaji pelaku menebar iming-iming uang. Setelah itu, korban diajak ke dalam masjid dan dipangku.

“Korban diiming-imingi uang oleh tersangka. Di saat di dalam (masjid), modusnya dengan cara memangku langsung mengarah ke kegiatan cabul tersebut,” imbuhnya.

Enam bocah lanang itu trauma usai dicabuli guru ngaji. Itu berdasarkan hasil tes psikologi yang telah dilakukan.

Baca Juga:
Kegembiraan Tampak Saat Peziarah Bisa Menyentuh Hajar Aswad Lagi Setelah Pandemi

“Korban trauma. Barang bukti kita amankan. Rekaman video CCTV cabul tersangka terhadap korban di masjid,” ujarnya.

Jeifson menambahkan, korban tidak berani melapor karena merasa sungkan pada pelaku. “Lakukan psikologi untuk pendalaman, dari hasil psikolog didapat kesimpulan korban mengalami trauma,” pungkasnya.

(Rik)

Komentar

Terbaru