Manaberita.com – KELOMPOK Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya melakukan penyerangan di sebuah pos Satgas Mupe Yonif Marinir-3 yang berada di Kwareh Bawah, Kennyam, Kabupaten Nduga, Papua. Akibat dari serangan tersebut menyebabkan 1 orang komandan pos (danpos) tewas.
Seperti dilansir dari detikcom via Antara, Minggu (27/3/2022), Danrem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan membenarkan adanya insiden penyerangan tersebut. Dia menyebut 10 orang menjadi korban penyerangan termasuk 1 komandan pos tewas.
“Mereka diserang dari berbagai arah hingga menyebabkan jatuhnya 10 korban,” jelas Pangemanan yang dihubungi melalui telepon selulernya.
Pengemanan menyebut korban meninggal adalah Letnan Iqbal yang menjabat sebagai komandan peleton. Dia menyebut saat ini Satgas Mupe di Kenyam beranggotakan sekitar 250 prajurit dari Yonif Marinir 3. Namun, yang bertugas di pos tersebut sekitar 30 orang.
“Belum dipastikan apa yang menyebabkan mereka diserang KKB yang diduga dipimpin Egianus Kogoya dan itu akan diselidiki,” ucap Brigjen TNI Izak Pangemanan.
Sebelumnya, Kapolres Nduga Kompol Komang Budhiarta juga membenarkan penyerangan yang dilakukan KKB ke pos Satgas Mupe di Kwareh Bawah tersebut. Dia menyebut KKB dengan senjata api lengkap serta graat menyerang pos Marinir tersebut dari dua arah.
Budhiarta menyebut bahkan bunyi tembakan dari senjata pelontar granat jenis GLM yang dipegang KKB Egianus Kogoya terdengar hingga ke Polres Nduga yang berjarak sekitar 1,2 kilometer dari Pos Satgas Mupe.
GLM dan senjata api yang dibawa kelompok KKB Egianus Kogoya saat penyerangan disebut merupakan senjata rampasan milik TNI.
Sementara itu, masyarakat di sekitar Kenyam, termasuk Komang, mengaku sudah mendengar informasi yang menyatakan KKB akan melakukan penyerangan. Namun demikian tidak ada informasi pasti kapan dan kemana KKB akan melakukannya.
“Hari ini hingga siang situasi kamtibmas di sekitar Kenyam kondusif namun tiba-tiba sekitar pukul 17.45 WIT, terdengar bunyi tembakan dan ada laporan pos Marinir di Kwareh Bawah diserang,” ucap Komang.
Berdasarkan informasi, saat ini seluruh personel termasuk para korban sudah dievakuasi ke pos kotis yang berjarak sekitar 2,5 kilometer dari TKP. Komang menyebut korban akan dievakuasi ke Timika pada hari ini.
(Rik)