Harga Pertalite Tetap Rp 7.650/Liter  Saat Pertamax Naik Rp 3.500/Liter

MANAberita.com – PERTAMINA, melalui PT Pertamina Patra Niaga, memutuskan untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax mulai 1 April 2022 pukul 00.00 waktu setempat. Harga BBM nonsubsidi gasoline RON 92 itu disesuaikan harganya menjadi Rp 12.500 per liter (untuk daerah dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor/PBBKB 5%), dari harga sebelumnya Rp 9.000 per liter.

“Pertamina selalu mempertimbangkan daya beli masyarakat, harga Pertamax ini tetap lebih kompetitif di pasar atau dibandingkan harga BBM sejenis dari operator SPBU lainnya. Ini pun baru dilakukan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, sejak tahun 2019,” ujar Irto Ginting selaku Pjs. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T PT Pertamina (Persero) dalam siaran pers.

Baca Juga:
Diberi Rp10 Juta, Korban Kebakaran Tak Boleh Gugat Pertamina

Melansir CNBC Indonesia, Penyesuaian harga ini, lanjut Irto, masih jauh di bawah nilai keekonomiannya. Sebelumnya, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerjasama Kementerian ESDM Agung Pribadi menyatakan dengan mempertimbangkan harga minyak bulan Maret yang jauh lebih tinggi dibanding Februari, maka harga keekonomian atau batas atas BBM umum RON 92 bulan April 2022 akan lebih tinggi lagi dari Rp. 14.526 per liter, bisa jadi sekitar Rp. 16.000 per liter.

Dengan demikian, penyesuaian harga Pertamax menjadi Rp12.500 per liter ini masih lebih rendah Rp3.500 dari nilai keekonomiannya.

“Ini kita lakukan agar tidak terlalu memberatkan masyarakat,” ujar Irto.

Baca Juga:
Tingkatkan Kapasitas Produksi Avtur, Kilang Pertamina Plaju Ekspansi Pasar ke Luar Sumbagsel

Lantas, bagaimana dengan harga Pertalite? Pertamina Niaga memastikan penyesuaian harga dilakukan secara selektif, hanya berlaku untuk BBM Non Subsidi yang dikonsumsi masyarakat sebesar 17%. Di mana 14% merupakan jumlah konsumsi Pertamax dan 3% jumlah konsumsi Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex.

“Sedangkan BBM Subsidi seperti Pertalite dan Solar Subsidi yang dikonsumsi masyarakat sebagian besar masyarakat Indonesia sebesar 83%, tidak mengalami perubahan harga atau ditetapkan stabil di harga Rp7.650 per liter. Hal ini merupakan kontribusi Pemerintah bersama Pertamina dalam menyediakan bahan bakar dengan harga terjangkau,” demikian pernyataan PT Pertamina Patra Niaga.

(sas)

Komentar

Terbaru