Manaberita.com – HAJI Endang (62) Pemilik jembatan penyeberangan perahu di Karawang yang sempat viral, membeli mobil Mitsubishi Pajero Sport dengan menggunakan uang koin pecahan Rp500.
Pria bernama lengkap Muhammad Endang Junaedi itu mengaku jika membeli mobil tersebut untuk kado ulang tahun istrinya bernama Siti Suwarni (58).
Dilansir dari WartaKotalive, Haji Endang datang ke diler mobil di wilayah Cikampek dengan pakaian sederhana.
Menggunakan topi berwarna oranye, baju berkerah hitam bermotif kotak warna-warni, dan celana pendek, ia datang ke diler mobil tersebut.
Haji Endang mengaku awalnya tujuannya ingin mengetahui respon dari para sales di diler mobil tersebut.
Apakah dia akan disambut meski datang dengan mengenakan baju yang jelek dan memakai sendal jepit.
“Ternyata memang dilayani dengan baik, dengan penampilan saya seperti ini,” katanya.
Dirinya mengaku membeli mobil untuk ulang tahun istri tercintanya yang ke-58 tahun.
“Ini juga kebetulan istri baru ulang tahun yang ke 58 tahun, jadi buat jalan-jalan dengan cucu,” kata Endang.
Haji Endang menyebut, uang-uang receh itu hasil pengumpulan selama empat bulan dari hasil usaha Jembatan Penyeberangan Perahu Rumambe 2.
Total ada Rp133 juta uang receh pecahan Rp 500 yang dibawanya dengan menggunakan mobil bak terbuka.
“Total uang receh Rp 133 juta, ada 800 kilogram. Itu belum semuanya dibawa, di rumah masih ada Rp 40 jutaan,” beber dia.
Harga mobil Pajero yang dibelinya sekira Rp 600 jutaan. Sehingga untuk sisa pembayarannya, Endang tetap menggunakan uang kertas biasa.
“Ya gimana showroomnya, kalau siap menerima ya kita bawa lagi Rp 40 juta uang koinnya sisanya uang kertas. Tapi kalau engga karena kelamaan ngitung ya, nanti sisanya dibayar pakai uang kertas saja,” ungkapnya
Diketahui, Haji Endang dikenal sebagai pengusaha perahu penyeberangan di Dusun Rumambe 2, Desa Anggadita, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang.
Kisah dia menjadi viral karena bentuk jembatan penyeberangannya unik, seperti perahu. Bahkan penghasilannya bisa mencapai Rp20 juta setiap hari.
Penghasilan sebesar itu karena jembatan penyeberangannya itu digunakan ribuan buruh pabrik untuk memangkas waktu menuju ke kawasan industri.
Untuk menyeberang buruh pabrik atau pengendara yang melintasi membayar Rp2.000 sekali menyeberang. Penyeberangan itu hanya bisa digunakan untuk sepeda motor.
(Rik)