Tolak Pajak-Harga BBM Naik, Mahasiswa Demo di 2 Titik Dekat Istana Bogor

  • Kamis, 21 April 2022 - 21:47 WIB
  • Nasional

Manaberita.com – SEJUMLAH mahasiswa menggelar aksi demo di sekitar Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat (Jabar). Aksi tersebut berlangsung di dua titik di sekitar Istana Bogor.

Dilansir dari detikcom, Kamis (21/4/2022), arus lalu lintas di sekitar Istana Bogor masih ditutup. Pada pukul 17.30 WIB, demo mahasiswa masih berlangsung di dua titik.

Titik pertama, unjuk rasa mahasiswa yang tergabung dalam kelompok Cipayung Plus berlangsung di Jalan Jenderal Sudirman atau sekitar 500 meter dari pintu Istana Bogor.

Sementara titik aksi kedua berada di Jalan Ir. Juanda atau sekitar 100 meter dari pintu 3 Istana Bogor.

Sejumlah mahasiswa dari Universitas Djuanda (Unida) Bogor tampak masih melakukan orasi di depan pagar kawat berduri. Mereka juga mulai membakar ban bekas di depan kawat berduri.

Baca Juga:
Jam Malam Diberlakukan Usai Protes Chad Berubah Menjadi Mematikan

Kondisi Lalu Lintas

Imbas aksi demo mahasiswa ini, arus lalu lintas di sekitar Istana Bogor diantaranya Jalan Ir Juanda, Jalan Sudirman, dan Jalan Jalak Harupat masih ditutup. Kendaraan dialihkan ke beberapa ruas jalan lain, di antaranya ke Jalan Raya Empang, Jalan Paledang, dan RE Martadinata.

Penutupan 3 ruas jalan ini, mengakibatkan kemacetan parah di sekitar Tugu Kujang Jalan Otista, Jalan Raya Empang, dan sekitar Air Mancur Kota Bogor.

Baca Juga:
Kasat Intel Polres Jakpus Terluka Akibat Demo Tolak Pemekaran Wilayah Papua Ricuh

Dalam aksinya, mahasiswa menyikapi kebijakan pemerintah terkait kenaikan harga BBM, pemindahan Ibu Kota Negara, dan mahalnya harga sembako.

Berikut pernyataan sikap mahasiswa:

  1. Mengusut tuntas mafia pangan dan menstabilkan harga pangan.
  2. Menolak keras kenaikan harga BBM dan meminta Kementerian ESDM menstabilkan.
  3. Mendesak Presiden untuk mencabut kebijakan kenaikan PPN 10% menjadi 11% karena membebani masyarakat.
  4. Menolak wacana kenaikan harga gas elpiji, listrik, dan Pertalite.
  5. Mendesak Presiden Jokowi untuk menunda fokus terhadap IKN demi pemulihan ekonomi masyarakat dan menagih janji tidak membebani kepada APBN.
  6. Mendesak Bapak Presiden me-reshuffle menteri-menteri yang membuat gaduh bangsa.

(Rik)

Komentar

Terbaru