BMKG: Ada Blind Spot di Anak Krakatau Sehingga Tak Bisa Kirim Info

  • Selasa, 26 April 2022 - 01:13 WIB
  • Nasional

MANAberita.com – BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan status terkini Gunung Anak Krakatau meningkat dari level waspada menjadi level siaga. BMKG menyebut saat ini terdapat sejumah hal yang harus diperhatikan pada leval siaga, termasuk kendala di kompleks Gunung Anak Krakatau.

Kepala BMKG Dwikorita menjelaskan bahwa belum ada yang perlu dievakuasi terkait kondisi Gunung Anak Krakatau saat ini.

“Tadi ada pertanyaan, ‘apa harus ada yang dievakuasi, misal di Pulau sibesi?’ Waspada masih level kesiapsiagaan. Artinya, siapkan segala sesuatu pada kemungkinan terburuk yang nanti harus dilakukan. Jadi bukan pada level evakuasi, bukan sama sekali,” kata Dwikorita dalam konferensi pers seperti disiarkan di YouTube Info BMKG, Senin (25/4/2022).

Melansir detikcom, Dwikorita menjelaskan pada level siap siaga ada beberapa hal yang harus mulai dipersiapkan semua pihak. Beberapa hal yang mesti dipersiapkan, antara lain rambu evakuasi hingga lokasi evakuasi.

“Memberi informasi ke semua pihak, baik pengelola kelayaran, misal di situ ada hotel, ada pemda, ada masyarakat, bahwa mulai siap siaga, yang artinya, misal sudah siapkan jalur evakuasi, tempat evakuasi, dicek. Karena terkadang, kalau lama nggak dipakai, terakhir 2018, sekarang 2022, rambunya mungkin sudah pada hilang,” paparnya.

“Nah ini BPBD, misal bisa pasang rambu-rambu. Sebetulnya semua itu sudah ada, tapi tinggal dicek, sudah pada hilang pada rusak atau pada kotor, shelter sudah 5 tahun nggak dipake mungkin sudah kotor,” imbuh Dwikorita.

Baca Juga:
Bina Bibit Calon Pesepak Bola Palembang, Pegadaian Adakan Coaching Clinic bersama Indra Sjafri

Lebih lanjut Dwikorita menyinggung sejumlah kendala dalam memonitor Gunung Anak Krakatau. Dia menyebut ada salah satu titik di kompleks Gunung Anak Krakatau yang tidak terpantau oleh BMKG.

“Yang penting tadi, jaringan komunikasi. Memang kesulitan di kompleks Gunung Anak Krakatau, tadi sudah disampaikan ada blind spot. Meski ada alat, tapi sinyal tidak ada, sehingga tidak bisa kirim informasi. Ini dalam fase kesiapsiagaan,” ungkapnya.

Namun, Dwikorita memastikan BMKG besama Kominfo hingga Kementerian KKP tengah mengatasi persoalan itu.

“BMKG bersama Kominfo, Telkomsel, KKP, sedang menyiapkan, akan memasang visa satelit. Bahkan ke depan, barangkali diperkuat sistem lain yang lebih kuat. Belum fase kedaruratan,” imbuhnya.

Baca Juga:
Kabupaten Sukabumi Bagian Tenggara  di Guncang Gempa M 4,9

Gunung Anak Krakatau Siaga

Untuk diketahui, Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda naik status dari level II (waspada) menjadi level III (siaga). Erupsi Gunung Anak Krakatau terjadi terus menerus sejak awal April 2022.

Letusan terakhir terjadi pada Minggu (24/4) pukul 20.20 WIB, tinggi kolom abu tercatat 3.000 meter di atas puncak. Erupsi 2 hari belakangan ini memunculkan kilauan lava yang terekam jelas dalam CCTV milik Badan Geologi.

Baca Juga:
4 macam Obat Diare Yang Aman Untuk Anak 2 Tahun

“Minggu, 24 April 2022, pukul 20:20 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 3000 m di atas puncak (± 3157 m di atas permukaan laut),” tulis laporan Badan Geologi, Minggu (24/4).

Erupsi ini terekam dalam seismograf milik Badan Geologi, Kementerian ESDM dengan amplitudo maksimum 55 mm dan durasi 0 detik.

“Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah tenggara dan selatan. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 55 mm dan durasi 0 detik,” tulisnya.

(sas)

Komentar

Terbaru