Manaberita.com – SEORANG pengusaha mie ini sempat mengalami kerugian parah. Akan tetapi ia kembali bangkit hingga meraih kesuksesan.
Saat ini pengusaha mie tersebut telah memiliki penghasilan hingga mencapai ratusan juta. Ia adalah Tati Kamila, seorang pengusaha mie asal Garut, Jawa Barat.
Bersama dengan suaminya, Kurdian ia mendirikan pabrik mie kecil-kecilan untuk memproduksi mie leor khas Sukabumi.
Pabriknya tersebut diberi nama PD Amanah yang berlokasi di Sukabumi, Jawa Barat, Saat sudah berjalan selama 9 tahun. Berawal dari memproduksi kecil hingga kini memproduksi dalam jumlah yang banyak.
Perhari mereka dapat memproduksi mie sebanyak 6 ton mie. Akan tetapi semenjak pandemi, produknya menurun menjadi 3 ton dalam sehari.
Tentu saja tak mudah bagi Tati dan Kurdian untuk menjalani usaha ini. Bahkan mereka pernah mengalami kerugian cukup parah hingga ratusan juta pada tahun 2017 silam.
“Di tengah perjalanan tahun 2017 pernah mengalami kerugian, hampir ratusan juta. Di situlah kita bersyukur, karena dengan itu kita menyadari dan belajar jadi manusia yang lebih baik,” tuturnya dalam channel YouTube Pejuang Duit (21/06).
Meskipun begitu, mereka kemudian kembali bangkit dan menjalani usahanya itu dari awal. Berkat kegigihan dan sejalan dengan doa, mereka berhasil meraih kesuksesan kembali.
Kerugian ratusan juta itu pun terbayarkan dengan omzet ratusan juta rupiah dalam sehari. Tati menyebutkan jika bahwa kunci suksesnya selain karena disiplin adalah karena bersedekah.
“Yang menyemangati kita adalah kebahagiaan orang lain. Yang menjadi kunci yaitu, kita memperbanyak sedekah, melihat perut orang lain tidak kering itu jadi kebahagiaan buat kami,” tuturnya.
“kesulitan itu merupakan tantangan. Terus bersedekah dan minta doa restu kepada Allah SWT” lanjutnya
Ia yakin dengan bersedekah akan membuka pintu lebar pintu rezeki. Selain sibuk menjalani usaha mie, Tati dan Kurdian rupanya juga merupakan pengelola yayasan yatim dan dhuafa.
“Kita prinsipnya bekerja bukan untuk memperkaya diri sendiri. Kami niatkan untuk membantu orang lain, kamu berniat ingin membuka lapangan kerja agar mereka bisa menghidupi keluarga,” tutupnya.
(Rik)